Yadnya Kasada, Saat Budaya Jadi Soft Power dan Simbol Identitas Bangsa
JAKARTA, GENVOICE.ID -Menteri Kebudayaan Fadli Zon bilang kalau acara malam resepsi Yadnya Kasada jadi simbol kuat dari harmoni antara manusia, alam, dan nilai-nilai budaya yang luhur.
Di kesempatan itu, Fadli yang juga dianugerahi gelar Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger, nambahin kalau budaya itu sebenarnya harta berharga bangsa yang bisa jadi ciri khas dan identitas Indonesia.
"Malam resepsi Yadnya Kasada sebagai simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan nilai-nilai budaya luhur. Budaya adalah aset nasional, kekayaan yang tidak habis dieksplorasi dan diwariskan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi. Di tengah tantangan globalisasi, budaya adalah fondasi pembangunan dan identitas bangsa," ujar Menbud, dilansir Antara, Rabu.
Fadli juga ngingetin pentingnya jaga dan lestarikan budaya sebagai salah satu kekuatan besar Indonesia. Soalnya, kekayaan budaya kita luas banget dari Sabang sampai Merauke.
Menurutnya, budaya itu semacam soft power yang nggak kalah hebat dari kekuatan fisik. Budaya bisa membentuk peradaban dan jadi senjata diplomasi Indonesia di level dunia.
Ia juga berharap ke depan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, komunitas, dan masyarakat makin kompak dalam menjaga dan ngembangin budaya lokal.
"Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Tengger yang menjaga nilai-nilai luhur warisan budaya ini. Semoga rahmat Tuhan senantiasa mengalir bagi kita semua," kata Fadli.
Sementara itu, Plt. Gubernur Jatim, Emil Dardak bilang kalau kebudayaan itu jadi keunggulan yang nggak bisa digantikan sama apa pun. Menurutnya, budaya adalah comparative advantage yang bikin daerah punya ciri khas dan nilai lebih dibanding yang lain.
"Budaya tidak bisa dimanufaktur atau diklaim oleh bangsa lain. Karena itu, Jawa Timur berkomitmen menjadikan kebudayaan sebagai salah satu prioritas pembangunan. Apa yang kita lakukan malam ini di Tengger adalah pengukuhan ekosistem budaya yang hidup dan berkarakter," ujar Emil.
Resepsi Yadnya Kasada jadi bagian dari rangkaian tradisi sakral suku Tengger yang digelar tiap tahun, tepatnya pada malam ke-14 sampai puncak di hari ke-15 bulan Kasada dalam kalender Jawa Tengger.
Dalam tradisi ini, warga Tengger mempersembahkan hasil bumi ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi serta para leluhur.
Momen ini bukan cuma tentang ritual, tapi juga jadi simbol kuatnya nilai-nilai spiritual, semangat kebersamaan, dan harmoni antara manusia dengan alam.
Di acara Resepsi Yadnya Kasada 2025, Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga menerima Gelar Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger sebagai bentuk penghargaan dari komunitas lokal.
Yadnya Kasada, Saat Budaya Jadi Soft Power dan Simbol Identitas Bangsa
0 Comments





- Pria di Kemayoran Nekat Tusuk Pelajar Gegara Masalah Karcis Parkir
- Nggak Perlu Gym! 5 Olahraga Simpel Buat Kamu yang Mau Kurus Cepat
- Platino Awards 2025: Walter Salles Berjaya, Eva Longoria Dapat Penghargaan Kehormatan
- Sistem Bermasalah Lagi, Gubernur Jakarta Pramono Anung Copot Pejabat IT Bank DKI
- Ancelotti Soroti Eksekusi Penalti dan Lini Belakang usai Kalah dari Valencia di Bernabeu
- Bahaya Tersembunyi Merokok: Dari Plak Pembuluh Darah hingga Kualitas Tidur Menurun
- Vonis Seumur Hidup! Dua Anggota TNI AL Terbukti Bersalah dalam Kasus Penembakan Bos Rental Mobil
- Viral Seorang Anak Ditendang Saat Main Skate di Depok, Wakil Wali Kota Angkat Bicara
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!