Layar Bioskop Indonesia Cuma 2.500 an, Menbud Fadli Zon Buka Suara: Idealnya 10.000
JAKARTA, GENVOICE.ID - Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon bilang kalau bioskop di Indonesia itu masih kurang banget. Total keseluruhan cuma sekitar 2.500 bioskop, padahal idealnya itu 10.000 bioskop.
Fadli Zon juga bilang kalau situasi ini masih jadi kekurangan buat Indonesia di dunia film. Apalagi ini juga jadi salah satu wadah buat mengenalkan budaya Indonesia lebih luas.
"Saya melihat peluang di Indonesia sangat besar, tapi memang kekurangannya bioskop kita memang kekurangan layar, kalau tidak salah kebutuhan layar kita 10 ribu yang ada baru 2.500," kata Fadli Zon dalam penutupan festival film Balinale di Denpasar, Bali, Sabtu (7/6).
Fadli Zon ingin buat para investor di bidang perfilman atau sineas tahu kondisi ini jadi bisa ingin untuk menambahkan jumlah bioskop. Bukan cuma itu, Ia juga dorong buat kolaborasi dan kerjasama dengan pemda di setiap daerah untuk menayangkan film.
Film nggak cuma soal akting, tapi juga jadi wadah ekspresi budaya dari pakaian, bahasa, musik, sampai tradisi lokal yang bisa ngenalin penonton pada kekayaan budaya suatu daerah.
"Selain akting ada sastra di dalamnya, ada tari-tarian, ada musik, ada kuliner, film ini menjadi satu pilihan yang sangat penting untuk pemajuan kebudayaan," kata Menbud.
Tantangan untuk Dunia Perfilman Indonesia
Kurangnya jumlah bioskop ini jadi tantangan buat memajukan perfilman Indonesia, padalah peluangnya sangat besar. Fadli Zon memaknai film sebagai soft power buat memperkenalkan budaya seperti Korea, Amerika Serikat, dan India yang saat ini gencar mempengaruhi lewat film.
Situasi ini harus jadi peluang buat Indonesia, makanya Menteri Kebudayaan mendorong anak muda supaya makin cinta sama film lokal.
Katanya tren positif udah kelihatan, sepanjang 2024 ada 81 juta penonton film Indonesia di bioskop, atau sekitar 67% dari total penonton. Tapi, ini tetap perlu terus didorong biar makin berkembang.
Selain soal jumlah layar yang masih terbatas, Menbud juga bilang kalau pihaknya lagi fokus ningkatin pelatihan, terutama di bidang penulisan skenario, biar film-film yang dibuat makin menarik dan disukai banyak orang.
"Salah satu masalah kita di penulisan skenario, ceritanya bagus hebat tapi kalau skenarionya jelek filmnya akan jadi jelek, ini salah satu yang harus diperkuat dengan workshop membangun kapasitas dan penulisan skenario yang banyak," ujar Fadli Zon.
0 Comments





- Resep Rendang yang Enak dan Praktis, Cocok Banget Buat Sajian dari Daging Kurban
- Film ‘Mungkin Kita Perlu Waktu’, Kombinasi Drama Keluarga dan Isu Mental Health yang Deep Banget
- Tampil Tanpa Izin? NewJeans Bisa Kena Denda Sampai 5 Miliar Won
- Libur Paskah, Tol Jagorawi Diterapkan Contraflow! Ini Imbauan Jasa Marga
- Karakter Fatimah di Mata Ariel Tatum: Simbol Kekuatan Perempuan di Masa Perang dan Masa Kini
- Platino Awards 2025: Walter Salles Berjaya, Eva Longoria Dapat Penghargaan Kehormatan
- PN Bandung Minta Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Mediasi, Fix Selingkuh?
- Jay Idzes Buka Suara soal Rumor Cabut dari Venezia Pada Musim Depan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!