Intip Strategi Baru Startup Eropa untuk Exit di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

I
Ihsan
Penulis
Business
Intip Strategi Baru Startup Eropa untuk Exit di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
- (Dok. Sifted).

Sejumlah startup skala besar di Eropa telah menyatakan niatnya untuk melakukan debut publik. Namun, pertanyaannya adalah: kapan waktunya tepat?

Dilansir dari Sifted, aktivitas exit, termasuk IPO dan akuisisi, sangat rendah sepanjang tahun 2024. Menurut laporan H2 2024 review dari Sifted, ada celah 15 miliar pound sterling dalam aktivitas merger dan akuisisi (M&A) antara paruh pertama (H1) dan kedua (H2) tahun 2024.

Meski ada sedikit pemulihan menjelang akhir tahun, pasar masih jauh dari stabil.

Namun, timing bukan satu-satunya faktor penting untuk keberhasilan exit. Keputusan ini memerlukan persiapan finansial yang matang dan pertimbangan strategis terhadap berbagai jalur exit yang tersedia.

iklan gulaku

"Para pendiri kini memiliki lebih banyak opsi," kata Mike Turner, mitra di firma hukum Latham & Watkins di London.

"Mereka harus memikirkan apakah masa depan mereka lebih cocok di pasar publik, pasar privat, atau di tangan pembeli yang tepat di sektor swasta," tambahnya.

Berikut adalah beberapa strategi baru yang dipertimbangkan oleh pendiri startup Eropa untuk exit di tahun 2025 dan seterusnya:

Tetap Privat Lebih Lama

Dengan meningkatnya ketersediaan modal untuk tahap pertumbuhan, banyak startup memilih untuk tetap privat lebih lama. Langkah ini memungkinkan mereka memperkuat operasi dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan sebelum menjajaki opsi penjualan.

"Kami melihat minat besar dari private equity, terutama dari perusahaan private equity yang ingin melakukan akuisisi tambahan," kata Edward Keelan dari Octopus Ventures.

Pasar yang terkoreksi sejak 2023 memaksa banyak startup merampingkan operasinya, termasuk pengurangan karyawan dan pergeseran ke aliran pendapatan yang lebih menguntungkan. Sekarang, seiring kembalinya pertumbuhan, minat dari private equity terhadap perusahaan yang mencapai cash flow break-even semakin meningkat.

Memanfaatkan Jalur Sekunder

Karena banyak startup menunda rencana exit, jalur sekunder menjadi opsi populer untuk menghasilkan likuiditas.

"Pasar M&A yang belum stabil telah mendorong lonjakan transaksi sekunder," kata Shing Lo, mitra Latham & Watkins di London.

Transaksi ini memungkinkan investor awal dan karyawan menjual sebagian kepemilikan mereka, memberikan likuiditas tanpa tekanan untuk exit penuh. Meski sering dijual dengan diskon, langkah ini dapat membantu perusahaan mengatur ulang struktur kepemilikan dan menarik modal baru.

"Permintaan untuk transaksi sekunder besar semakin meningkat," tambah Turner.

Langkah ini juga memberi pendiri peluang untuk mendiversifikasi risiko tanpa kehilangan kendali atas perusahaan.

Merger, Akuisisi, dan Opsi Lainnya

Akuisisi tetap menjadi jalur exit paling umum untuk perusahaan teknologi.

"Tidak semua perusahaan cocok untuk pasar publik," ujar Lo.

Menurut data Sifted, meski ada peningkatan M&A di Q4 2024, itu belum cukup untuk memperbaiki tren sepanjang tahun. Namun, para pendiri mulai lebih realistis dalam memilih jalur exit terbaik untuk perusahaan dan pemegang sahamnya.

Lo menjelaskan, beberapa pendiri menjalankan strategi "dual track," mengeksplorasi jalur IPO dan M&A secara bersamaan untuk menentukan mana yang memberikan nilai terbaik.

Persiapan untuk IPO

Meski ketidakpastian pasar masih membayangi, beberapa perusahaan besar tetap berencana untuk IPO.

"Kami melihat lonjakan mandat untuk persiapan IPO," kata Lo, yang memproyeksikan pembukaan kembali jendela IPO pada akhir 2025 atau awal 2026.

Proses persiapan IPO membutuhkan waktu hingga 18 bulan dan kini menuntut kinerja yang lebih ketat.

"Dulu, jika Anda mencapai pendapatan tahunan 10 juta dolar AS dan tumbuh cepat, Anda sudah jadi kandidat IPO. Sekarang, itu terdengar tidak masuk akal," kata Keelan.

Startup yang berhasil menunjukkan profitabilitas dan kehadiran kuat di pasar besar seperti AS akan lebih menarik bagi investor publik.

"Startup yang ingin IPO kini mempersiapkan diri agar siap bertindak begitu kondisi pasar membaik," tambah Turner.

Tantangan dan Ambisi Startup Eropa

Diskusi seputar exit semakin intens di tengah stagnasi ekonomi Eropa dan persaingan global untuk mendominasi teknologi kritis berikutnya. Di tengah tantangan, para pendiri terus mencari strategi terbaik untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan mengamankan masa depan perusahaan mereka.

Dengan beragam opsi yang tersedia, startup Eropa semakin matang dalam merancang langkah exit yang strategis, menyesuaikan diri dengan dinamika pasar global yang terus berubah.

  • Tag:
  • Shin Tae-yong
  • PSSI

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Update Today