Lima Pekerja Thailand Pulang Setelah Lebih dari Setahun Disandera di Gaza
JAKARTA, GENVOICE.ID - Lima pekerja asal Thailand yang disandera selama lebih dari satu tahun di Gaza akhirnya tiba di Bangkok pada Minggu (4/2). Mereka disambut haru oleh keluarga yang telah lama menanti di Bandara Suvarnabhumi.
Dilansir dari AP News, kelima pekerja yang dibebaskan pada 30 Januari dalam kesepakatan pertukaran tersebut adalah Sarusak Rumnao (32), Watchara Sriaoun (33), Sathian Suwannakham (35), Pongsak Thaenna (36), dan Bannawat Saethao (27). Kedatangan mereka disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sagniampongsa, serta Duta Besar Israel untuk Thailand, Orna Sagiv.
Tangis bahagia pecah di ruang kedatangan saat para pekerja bertemu kembali dengan keluarga mereka.
"Kami sangat bersyukur dan sangat bahagia bisa kembali ke tanah air. Kami tidak tahu harus berkata apa lagi, hanya bisa mengucapkan terima kasih," ujar Pongsak dalam konferensi pers.
Maris menegaskan bahwa pemerintah Thailand tidak pernah menyerah untuk membawa mereka pulang.
"Inilah hasilnya hari ini. Air mata kebahagiaan ini adalah penyemangat bagi kami," katanya.
Pemerintah Thailand juga berkomitmen terus berupaya membebaskan satu sandera Thailand yang masih tertahan di Gaza.
Setelah bertemu pers, kelima pekerja segera kembali ke kampung halaman mereka di wilayah utara dan timur laut Thailand. Sebelum dipulangkan, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan di sebuah rumah sakit di luar Tel Aviv.
Pembebasan ini merupakan yang kedua sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023. Sebelumnya, 23 pekerja Thailand telah dibebaskan pada November 2023 dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar dan Iran.
Thailand menjadi negara dengan jumlah sandera asing terbesar dalam serangan Hamas di Israel Selatan pada Oktober lalu, dengan total 31 pekerja Thailand diculik. Sebagian besar dari mereka adalah buruh tani yang bekerja di daerah sekitar kibbutz dan permukiman Israel yang pertama kali diserang.
Selain itu, pemerintah Thailand juga memberikan kompensasi kepada mereka berupa uang yang akan dikasih setiap bulannya hingga mereka berusia 80 tahun. Hal ini agar mereka tidak kembali bekerja di Israel lagi.
0 Comments





- Real Madrid Berhasil Kalahkan Manchester City dengan Epic Comeback yang Menegangkan!
- Bill Gates Tertarik Mengembangkan Pertanian Indonesia, Fokus pada Pengembangan Pisang
- Lorde Kembali dengan Single Baru "What Was That" Usai Empat Tahun Vakum
- Kasus Perundungan Anak di Jakarta Barat, Pendampingan Hukum dan Psikologis Diberikan
- Snow White Live Action: Nostalgia, Perubahan Besar, dan Kontroversi
- Tiongkok Pacu Transisi Transportasi Hijau, Targetkan Dominasi Kendaraan Listrik pada 2035
- BMKG Imbau Warga Kalimantan Timur Waspadai Pasang Laut Setinggi 2,8 Meter
- WNA Mengamuk di Kalibata City Diduga karena Masalah Keluarga
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!