Trump Mau Kuasai Gaza, Warga Palestina Dipaksa Pergi?

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali bikin gebrakan dengan rencananya mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi warga Palestina ke negara lain, terlepas dari mereka mau atau tidak. Walau rencana ini menuai banyak kritik, Trump sepertinya tetap menjalankan rencana itu.

Peneliti Pusat Riset Pengabdian Masyarakat (PRPM) Institut Shanti Bhuana, Bengkayang, Kalimantan Barat, Siprianus Jewarut mengatakan, AS sebagai negara super power sebenarnya belum nunjukin semua kekuatannya. Menurut dia, nggak ada kekuatan dunia sekuat AS.

Trump Mau Kuasai Gaza, Warga Palestina Dipaksa Pergi?
- (Dok. Reuters).

Dari segi militer, AS punya sederet senjata mematikan, mulai dari rudal balistik antarbenua (ICBM) seperti LGM-30 G Minuteman III dengan jangkauan 13 ribu km, sampai sistem pertahanan udara canggih seperti MM-104 Patriot.

Sebagai negara super power, bukan langkah susah bagi Trump yang dikenal tegas untuk mewujudkan keinginannya. Trump ingin Timur Tengah damai selamanya, langkah yang digunakan adalah mengambil-alih Jalur Gaza dan memukimkan kembali Warga Palestina.

"Semacam bersih-bersih.Warga Gaza yang dimukimkan ke negara lain, belum tentu semua bisa kembali ke sana. Diseleksi. Mereka yang berpotensi akan membuat Timur Tengah semakin kacau, besar kemungkinan tidak akan kembali ke Jalur Gaza.Itu kalau mau Timur Tengah damai selamanya," kata Siprianus.

Ia juga menjelaskan ketegasan Trump. Di bawah kepemimpinan Trump, Dunia akan berubah luar biasa.Selain akan "berbuat sesuatu" di Jalur Gaza, di bidang ekonomi, Trump akan membuat negara-negara yang neraca perdagangannya surplus, menjadi defisit.

Indonesia harus hati-hati. Jangan sibuk dengan kepentingan kelompok dan pribadi. Kebijakan-kebijakan Trump menjadi titik balik. Trump bisa banyak menentukan dan mengubah dunia.

"Indonesia harus tegas. Kalau mau masuk BRICS ya jangan berharap ekspor ke AS. Indonesia tidak bisa main dua kaki. AS pasti tidak akan diam kepada siapa pun yang mengganggu keamanan nasionalnya seperti BRICS yang akan membentuk mata uang menyaingi dollar AS. Mengganggu dollar AS sama saja dengan mengancam keamanan nasional mereka," kata Siprianus.

Dalam konferensi pers, Trump mengklaim AS bakal mengambil alih Gaza, meratakan wilayahnya, melucuti bom dan senjata, dan membersihkan gedung-gedung yang hancur.

"AS juga akan mengembangkan ekonomi Gaza yang akan menyediakan lapangan kerja tak terbatas dan perumahan warga," kata Trump.

Sebelumnya, saat bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu, Trump mengatakan Yordania dan Mesir kemungkinan akan menerima warga Palestina yang direlokasi. Wilayah kantong Palestina yang hancur akibat agresi Israel itu disebutnya sebagai lokasi pembongkaran dan tidak lagi bisa ditinggali

"Saya tahu mereka sudah membahas soal ini dengan Anda, dan mereka mengatakan tak akan menerima (warga Gaza)," katanya.

"Saya tegaskan, mereka akan menerima, tetapi saya pikir negara-negara lain juga akan menerimanya," tambah Trump.

Trump juga berpendapat kalau rakyat Gaza sebenarnya nggak ingin kembali ke sana.

"Mereka hidup seperti di neraka," ujar Trump.

Trump menambahkan, satu-satunya alasan mereka mau kembali ke Gaza adalah karena tidak punya pilihan. Menurutnya, jika mereka punya pilihan maka akan lebih milih tinggal di tempat lain yang lebih aman dan indah.

R
Rivaldi Dani Rahmadi
Penulis
  • Tag:
  • Kecelakaan
  • Jagorawi
  • Ciawi

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE