Kisah Inspiratif Katlin Smith, Jual Mobil dan Habiskan Tabungan Demi Bangun Usahanya, Kini Berhasil Raih Jutaan Dolar

JAKARTA, GENVOICE.ID - Menjalankan bisnis dari nol tanpa modal besar bukan hal mudah. Banyak pengusaha harus rela mengorbankan tabungan, gaji, bahkan aset pribadi demi mempertahankan usahanya. Hal itu pula yang dialami Katlin Smith ketika membangun Simple Mills, merek makanan sehat yang kini menjadi salah satu pemain besar di industri makanan alami AS.

Dilansir dari CNBC International, saat memulai bisnisnya dari dapur rumahnya di Atlanta pada 2012, Smith harus melakukan berbagai cara kreatif untuk mendapatkan modal awal.

Kisah Inspiratif Katlin Smith, Jual Mobil dan Habiskan Tabungan Demi Bangun Usahanya, Kini Berhasil Raih Jutaan Dolar
- (Dok. Simple Mills).

"Saya sampai menjual mobil, memaksimalkan limit kartu kredit, dan melakukan hal-hal gila lainnya," ungkapnya dalam podcast How I Built This.

Smith berjuang sendiri selama hampir dua tahun sebelum akhirnya mendapatkan pendanaan lebih dari $2 juta dari investor pada 2014. Selama periode itu, ia menghabiskan seluruh tabungannya dan berbicara dengan siapa saja yang mungkin tertarik untuk mendanai bisnisnya.

"Ketahanan adalah salah satu hal terpenting yang harus dimiliki untuk mendapatkan pendanaan," ujarnya.

Smith, yang kini berusia 36 tahun dan tinggal di Chicago, berhasil membawa Simple Mills menjadi merek makanan sehat ternama yang produknya dijual di lebih dari 30.000 toko di seluruh AS. Merek ini menawarkan berbagai camilan seperti biskuit, kue, dan campuran baking yang berbahan dasar biji-bijian dan kacang-kacangan.

Kesuksesannya menarik perhatian perusahaan makanan raksasa Flowers Foods, yang akhirnya mengakuisisi Simple Mills seharga 795 juta dolar AS pada Januari lalu.

Saat pertama kali mendirikan Simple Mills, Smith masih bekerja sebagai konsultan di Deloitte. Ia ingin menciptakan makanan sehat dan alami sebagai alternatif dari produk olahan yang umum ditemukan di supermarket kala itu.

Awalnya, ia memanggang muffin di dapurnya sendiri sebelum akhirnya menyewa dapur komersial dengan harga termurah yang bisa ia temukan dengan jaraknya yang bahkan satu jam perjalanan dari rumahnya di Atlanta. Namun, kerja kerasnya langsung membuahkan hasil. Dalam tahun pertamanya, Smith berhasil meyakinkan Whole Foods untuk menjual produknya. Bahkan, Simple Mills menjadi produk muffin mix terlaris di Amazon.

Tapi membangun bisnis bukan hanya soal produk bagus. Untuk terus berkembang, merekrut karyawan, dan pindah dari kamar tidur ke kantor sungguhan, Smith butuh lebih banyak modal. Ia telah menghabiskan 70.000 dolar dari tabungannya, tapi itu belum cukup. Akhirnya, ia menjual mobilnya dan bahkan mendapat bantuan dari orang tuanya, yang sampai harus mengambil pinjaman dengan hipotek terbalik untuk membantu bisnisnya bertahan.

Dalam wawancara dengan Forbes tahun 2018, Smith mengakui bahwa ia kurang memperhitungkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnisnya.

"Kalau dipikir-pikir, ada jutaan cara di mana segalanya bisa saja salah. Jujur saja, kami beruntung," katanya.

Namun, ia juga percaya bahwa kerja keras berperan besar dalam keberhasilannya.

"Semakin keras saya bekerja, semakin beruntung saya," tambahnya.

Meskipun pernah berada di titik kritis di mana dana hampir habis, Smith mengaku tidak pernah membiarkan kegagalan menjadi opsi.

"Mentalitas saya adalah terus maju, apapun yang terjadi," ujarnya.

Sikap ini juga didukung oleh banyak pengusaha sukses lainnya. Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, serta penulis Smart Startups, Catalina Daniels dan James Sherman, mengungkapkan bahwa ketahanan mental adalah kunci sukses bagi seorang wirausahawan. Mereka mewawancarai 18 pendiri startup sukses seperti Blue Apron, Gilt Groupe, dan Rent the Runway, dan semuanya sepakat bahwa kemampuan untuk bangkit dari kegagalan adalah faktor utama keberhasilan mereka.

 

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • teknologi
  • game
  • The Sims

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE