Sutradara Film Ikonik 'American Psycho' Ungkap Kejutan soal Relevansi Film di Era Kini
JAKARTA, GENVOICE.ID - Mary Harron, sutradara film legendaris "American Psycho," mengungkap rasa terkejutnya bahwa film yang dirilis dua dekade lalu ini masih begitu relevan di tengah kondisi dunia saat ini. Hal tersebut ia sampaikan saat merayakan ulang tahun ke-25 film tersebut dalam diskusi bersama Hasan Minhaj pada Festival Tribeca 2025, 7 Juni lalu.
"American Psycho" bercerita tentang Patrick Bateman (Christian Bale), seorang bankir investasi di era akhir 1980-an yang menghadapi dorongan pembunuhan dalam dirinya. Harron mengaku awalnya menganggap para pekerja Wall Street pada masa itu seperti "fosil" yang tidak akan terlihat lagi di masa depan.
Ia menjelaskan bahwa keserakahan dan perilaku tak terpuji di Wall Street memang ada, tetapi dulu masih terselubung rapat. Namun, kini masyarakat justru seolah lebih terbuka dalam mengekspresikan perilaku buruk dan bahkan kebencian rasial yang eksplisit. Hal ini menurut Harron tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.
Hasan Minhaj menyatakan bahwa suara narasi Bateman dalam film mengungkap sisi gelap yang tersembunyi, sementara kini banyak orang tampak lebih bebas menggunakan bahasa kebencian. Harron setuju dan menambahkan bahwa Bateman adalah simbol dari sisi gelap kapitalisme abad ke-20, terutama pada era pemerintahan Reagan, yang mengagungkan kekejaman, seksisme, dan rasisme.
Menurut Harron, karakter Bateman juga mewakili kemenangan "dominasi laki-laki dan uang" yang mencengkeram masyarakat. Saat ditanya apakah dunia nyata saat ini seperti meniru cerita film tersebut, Harron menyatakan pandangannya berubah. Dia kini melihat sejarah bergerak tidak lurus menuju keadilan, tapi berkelok-kelok layaknya rollercoaster.
Harron mengaku terkejut melihat situasi dunia di tahun 2025 yang jauh lebih buruk dari saat pembuatan film, bahkan ada munculnya fasisme yang terbuka. Menurutnya, itulah yang membuat film ini masih diminati sampai sekarang.
Selain itu, Harron dan rekan penulis skenario Guinevere Turner sempat terkejut ketika mengetahui karakter Bateman justru menjadi sosok yang dianggap inspiratif oleh sebagian orang, terutama di kalangan Wall Street. Harron menduga hal ini karena Bateman memiliki segala materi yang diinginkan dan melakukan apa saja sesuka hati.
Film ini juga menyebut keluarga Trump, yang memang menjadi bagian dari novel karya Bret Easton Ellis tahun 1991 sebagai sumber film. Harron mengungkapkan bahwa Donald Trump disebut sebagai sosok selebriti dadakan yang kurang dianggap keren di New York pada era 1980-an.
Dalam diskusi tersebut, Harron juga memaparkan alasan mengapa Christian Bale cocok memerankan Bateman, meski sebelumnya peran itu sempat diincar aktor lain seperti Leonardo DiCaprio. Bale satu-satunya aktor yang melihat naskah ini dengan humor yang sama seperti Harron, sehingga ia yakin Bale tepat untuk peran tersebut.
Akhirnya, Harron mengenang betapa sulitnya mewujudkan film ini hingga Lionsgate setuju memproduksinya, dan ia tidak menyangka bahwa "American Psycho" akan diterima dan dihargai seperti sekarang.
0 Comments





- Nicki Minaj Sempat Ingin Berhenti dari Musik: "Aku Hampir Menyerah Berkali-kali"
- Band Vampire Weekend Berikan Penghormatan untuk Musik Indie dengan Bawakan Lagu dari Phoenix dan Tame Impala
- Tips Jaga Daya Tahan Tubuh dan Cara Atasi Gejala Penyakit di Musim Pancaroba
- Wu-Tang Clan Umumkan Tur Terakhir di Amerika Utara, Dimulai Juni 2025
- Gempa Bumi M6,0 Guncang Bengkulu Tengah Malam, 100 Rumah Rusak dan Warga Terluka
- Umat Katolik di Roma Beri Penghormatan kepada Paus Fransiskus: "Dia Rendah Hati dan Dekat dengan Orang Banyak"
- Resmi! Bek Muda Dean Huijsen Resmi Gabung Real Madrid
- Wakil Presiden Gibran Tekankan Data sebagai Aset Strategis, Dorong Hilirisasi Digital untuk Kemandirian Indonesia
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!