Demo Besar-Besaran "Hands Off" Tuntut Hentikan Reformasi Kontroversial Trump-Musk
JAKARTA, GENVOICE.ID - Ribuan warga Amerika Serikat melakukan aksi demonstrasi bertajuk "Hands Off" pada Sabtu, 06 April 2024. Aksi ini sebagai bentuk penolakan kebijakan Presiden Donald Trump dan Elon Musk mengenai restrukturisasi pemerintahan dan perluasan wewenang presiden.
Dilansir Al Jazeera, aksi tersebut lebih dari 1.200 titik di 50 negara bagian Amerika Serikat, termasuk di National Mall, Washington DC. Penyelenggara mencatat, lebih dari 250.000 orang terlibat dalam aksi protes ini.
Aksi massa menyuarakan kekecewaan terhadap serangkaian tindakan eksekutif yang dinilai sewenang-wenang, serta restrukturisasi besar-besaran yang dipimpin oleh Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) di bawah Elon Musk.
"Ini adalah salah satu demonstrasi terbesar sejak Trump memulai masa jabatan keduanya, dan mencerminkan meningkatnya frustasi masyarakat Amerika," ujar laporan Reporter Al Jazeera dari Washington Mike Hanna.
Reformasi yang dimaksud termasuk pemangkasan lebih dari 200.000 posisi pegawai federal serta pengurangan tunjangan secara signifikan, terutama di lembaga penting seperti Internal Revenue Service (IRS) dan Administrasi Jaminan Sosial.
Di Chicago, ribuan orang memadati pusat kota dalam aksi yang didominasi oleh kelompok buruh. Para peserta mengekspresikan kekhawatiran atas pekerjaan mereka yang terancam.
"Mereka warga Chicago biasa yang menyampaikan pesan tegas kepada Trump dan Elon Musk: jangan ganggu kami," kata salah satu peserta Aksi.
Sementara itu di New York, para demonstran berkumpul di Bryant Park dengan membawa berbagai poster kritis seperti "Putuskan Elon" dan "Saya hanya bisa menulis ini karena dulu ada Departemen Pendidikan.".
Aksi-aksi serupa digelar di kota lain seperti Boston, Miami, Atlanta, dan lainnya. Para demonstran juga menyerukan perlindungan terhadap hak-hak imigran, akses layanan kesehatan, serta jaminan hak-hak pekerja di tengah gelombang reformasi pemerintahan yang kontroversial.
Terjadi di Beberapa Negara
Aksi demonstrasi ini bukan terjadi hanya di Amerika Serikat, tapi juga beberapa negara. Di berbagai belahan dunia, warga Amerika yang tinggal di luar negeri serta para pendukung lokal berkumpul di sejumlah kota seperti Berlin, Frankfurt, Paris, dan London.
Di Paris, sekitar 200 pengunjuk rasa yang sebagian besar adalah warga Amerika berkumpul di Place de la République, sambil membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti "Lawan Tirani," "Supremasi Hukum," dan "Feminis untuk Kebebasan, Bukan Fasisme.".
0 Comments





- Boeing Kehilangan Kepercayaan Publik AS, Produksi 737 MAX Masih Dibatasi
- Film "Pembantaian Dukun Santet" Siap Bikin Merinding, Diangkat dari Kisah Nyata di Banyuwangi
- Rahasia Tidur Berkualitas: Dari Pola Makan sampai Relaksasi, Simak Penjelasannya Berikut Ini
- Garuda Muda Tak Terbendung, Tiket Piala Dunia Digenggam Setelah Bantai Yaman 4-1
- Polisi Ringkus Pelaku Begal Payudara di Jaksel, Terancam 4 Tahun Penjara
- 7 Rekomendasi Wisata di Lombok, Mulai dari Pantai, Desa Adat, Hingga Gunung Lengkap Jadi Satu
- Cuan Banget, Final Destination Bloodlines Raup 102 Juta USD secara Global di Akhir Pekan Pertama
- Lamborghini Nggak Mau Jadi Porsche, Cukup Urus Aja dan Gak Perlu Tambah SUV
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!