Mengenal Suku Osing Banyuwangi Jawa Timur, Dari Bahasa hingga Tradisi yang Buat Banyuwangi Makin Istimewa

JAKARTA, GENVOICE.ID - Banyuwangi dikenal sebagai sunrise of java karena letak geografisnya yang berada di ujung timur Jawa, di provinsi Jawa Timur. Selain keindahan alam, Kamu tau gak kalau di Banyuwangi ada suku asli yang disebut Suku Osing.

Suku Osing atau biasa disebut Jawa Osing merupakan penduduk asli Banyuwangi. Suku ini juga menggunakan bahasa Osing yang masih masuk ke dalam sub dialek bahasa Jawa, masih berdekatan dengan bahasa Jawa Gresik dan Jawa Tengger. Selain itu, bahasa Osing juga masih berkerabat jauh dengan bahasa Jawa Tegal dan Cirebon.

Mengenal Suku Osing Banyuwangi Jawa Timur, Dari Bahasa hingga Tradisi yang Buat Banyuwangi Makin Istimewa
- (Dok. Istimewa).

Kepercayaan Suku Osing

Awalnya, masyarakat suku Osing menganut agama Hindu-Budha seperti kerajaan Majapahit. Namun, seiring perkembangan kerajaan Islam di pantura membuat Islam menyebar cepat termasuk di kalangan suku Osing. Pengaruh VOC menguasai Blambangan juga membuat pengaruh luar masuk ke suku Osing.

Masyarakat Osing juga memiliki tradisi puputan, seperti hal nya di Bali. Puputan ini adalah perang terakhir hingga darah penghabisan sebagai bentuk usaha mempertahankan diri dari musuh yang lebih kuat.

Ciri-Ciri Orang Osing

Setiap suku di Indonesia pasti memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dengan suku lain, termasuk pada suku Osing.

Secara umum, Suku Osing punya ciri khas yang mudah dikenali, seperti:

  • Menggunakan bahasa Osing dalam kehidupan sehari-hari
  • Punya keahlian khusus di berbagai bidang, terutama dalam menjaga dan melestarikan tradisi
  • Memiliki pakaian adat khas bernama jebeng dan thulik
  • Serta masih banyak keunikan lainnya

Belajar tentang sejarah dan tradisi sebuah suku nggak bisa selesai dalam waktu singkat. Soalnya, setiap aspek seperti sejarah, cerita, adat, sampai tradisi punya makna dan filosofi yang dalam masing-masing.

Pakaian Khas Suku Osing

Jebeng merupakan pakaian khas bagian atas suku Osing yang terbuat dari kain, terlihat sederhana tapi tetap elegan. Jebeng memiliki desain yang longgar serta praktis untuk digunakan sehari-hari atau kegiatan adat. Jebeng ini mencerminkan kesederhanaan dan kedamaian hidup. Jebeng sendiri digunakan bagi laki-laki.

Sementara itu, untuk perempuan ada yang namanya Thulik, yang terbuat dari kain tenun tradisional dengan corak khusus. Thulik sering digunakan untuk acara adat atau kegiatan penting. Thulik ini mencerminkan kehormatan, kesucian, dan peran perempuan dalam menjaga adat dan budaya.

Ternyata Indonesia sekaya itu ya Gen, bukan cuma keindahan alam aja tapi juga keberagaman suku tapi tetap bisa bersatu. Jangan lupa nih Gen buat wisata ke Banyuwangi dan interaksi lansung dengan suku Osing.

R
Rifqy Alief Abiyya
Penulis
  • Tag:
  • lifestyle
  • Travel
  • Traveling
  • Banyuwangi
  • suku osing
  • adat
  • suku adat

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE