Anti Pecah-Belah: Kenapa Anak Muda Harus Jaga Persatuan Indonesia?
YOGYAKARTA, GENVOICE.ID - Hai, Gens! Kalian pasti sering dengar kalau persatuan itu penting banget, kan? Nah, pas banget nih, di momen Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni kemarin, Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, ngingetin kita semua, terutama anak muda, buat jangan gampang kepancing konflik gara-gara perbedaan. Apalagi, kalau perpecahan itu disulut sama pihak asing yang maunya Indonesia lemah.
Pentingnya persatuan nasional itu bukan cuma omong kosong, lho. Presiden Prabowo bilang, sejarah kita nunjukkin kalau bangsa asing itu dari dulu suka banget adu domba kita biar kita nggak jadi negara kuat. Bayangin aja, ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun juga mereka nyoba bikin kita berantem. Bahkan, menurut beliau, ada lho kekuatan asing yang nyuntikin dana ke LSM-LSM buat mancing-mancing konflik di dalam negeri. Serem kan?
"Saya mengajak sekali lagi seluruh rakyat Indonesia bersatu. Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing," kata Pak Prabowo. Ini bukan berarti kita harus curiga sama semua bangsa asing, ya. Tapi intinya, kita jangan mau dipermainkan sama siapa pun. Ingat kata para proklamator kita: "bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri!" Keren banget, kan?
Kalian, anak muda itu adalah masa depan bangsa. Kalau kalian gampang diadu domba cuma karena beda pilihan, beda suku, beda agama, atau beda opini, terus bangsa ini mau dibawa ke mana? Perbedaan itu sebenarnya kekuatan, bukan kelemahan. Ibaratnya kayak warna-warni pelangi, makin banyak warnanya makin indah, kan?
Anisa Rahma, seorang influencer muda yang aktif di gerakan toleransi, setuju banget sama pesan ini. "Sebagai anak muda, kita harus aware kalau informasi itu bisa aja manipulatif. Apalagi di era digital gini, hoax dan provokasi gampang banget nyebar. Kita harus kritis dan nggak langsung percaya sama apa yang kita lihat di media sosial," kata Anisa. Menurutnya, literasi digital dan berpikir kritis itu kunci biar kita nggak gampang diadu domba.
Di sisi lain, Prof. Dr. Suryo Adi, seorang sosiolog muda dari Universitas Gadjah Mada, juga menambahkan perspektif menarik. "Perbedaan pendapat itu wajar, malah sehat untuk demokrasi. Tapi masalahnya, ketika perbedaan itu dipolitisasi dan digoreng habis-habisan sampai memicu kebencian, itu yang bahaya. Anak muda harus punya daya kritis untuk melihat agenda di balik narasi-narasi provokatif. Jangan sampai energi kalian habis buat berantem, padahal kalian harusnya fokus bangun masa depan," jelas Prof. Suryo.
Jadi, Gens, penting banget buat kita sadar bahwa persatuan itu mahal harganya. Jangan biarkan perbedaan jadi alasan buat kita saling membenci. Justru, mari kita jadikan perbedaan itu sebagai kekayaan yang membuat Indonesia makin kuat dan keren di mata dunia. Setuju?
Anti Pecah-Belah: Kenapa Anak Muda Harus Jaga Persatuan Indonesia?
0 Comments





- Di Balik Nama Gua Pindul: Mengungkap Legenda 'Pipi Kebentur' di Spot Wisata Gunungkidul
- PHK Meningkat, Bagaimana Dampaknya Bagi Gen Z Pencari Kerja?
- Tiket KA Libur Panjang Mei 2025 Tersedia, KAI Daop 6 Jogja Siapkan KA Tambahan
- Mimpi Punya Rumah Bagi Gen Z Terganjal Kenaikan Harga Properti
- Film Terbaru Tissa Biani Angkat Pentingnya Mental Health
- HP Lebih Kotor dari Dudukan Kloset? Waspadai Bahaya Bawa Ponsel ke Toilet!
- Manfaat Gaya Hidup Digital Nomad yang Pas Buat Generasi Z
- Bobby Kertanegara: Bukan Cuma Kucing Biasa, Koleksi Hadiahnya Bikin Melongo!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!