Di Balik Nama Gua Pindul: Mengungkap Legenda 'Pipi Kebentur' di Spot Wisata Gunungkidul

YOGYAKARTA, GENVOICE.ID - Hai Gens yang doyan healing dan explore Jogja, merapat sini! Kalau ngomongin bucketlist ke Jogja, pasti nggak jauh-jauh dari pantai, gunung, atau... gua! Nah, salah satu gua yang udah hits banget di Jogja, khususnya Gunungkidul, itu namanya Gua Pindul.

Gua Pindul ini viral karena aktivitas cave tubing-nya yang seru abis. Kamu bakal nyusurin sungai bawah tanah pakai ban pelampung, lihat stalaktit keren, dan ngerasain sensasi petualangan di dalam gua yang gelap tapi indah. Pokoknya, auto jadi konten kece buat story!

Tapi tau nggak sih? Di balik keseruannya buat cave tubing, nama "Pindul" itu sendiri ternyata punya cerita unik banget lho. Nggak cuma sekadar nama biasa.

Jadi, katanya nih, asal usul nama Pindul itu datang dari sebuah legenda kuno. Konon, ada seorang anak bernama Joko Singlulung yang lagi mencari ayahnya. Pencariannya ini membawanya menyusuri berbagai tempat, termasuk hutan, sungai, sampai masuk ke dalam gua.

Nah, pas lagi explore di dalam salah satu gua, tiba-tiba... JEDUG! Dahi atau pipi Joko Singlulung ini kebentur sama batu besar yang ada di dalam gua itu.

Dari kejadian pipi yang terbentur batu itu, gua tempat insiden itu terjadi kemudian dinamai Gua Pindul. Nama "Pindul" ini diambil dari bahasa Jawa, yaitu "pipi gebendul", yang artinya kira-kira "pipi yang terbentur". Simpel, tapi jadi penanda yang unik banget kan buat sebuah gua legendaris.

Gua Pindul sendiri baru mulai dibuka buat umum sebagai tempat wisata minat khusus sekitar tahun 2010, setelah sebelumnya diteliti kelayakan dan keamanannya. Dulunya sih cuma dipakai warga buat kebutuhan sehari-hari atau mancing.

Jadi, kalau kamu ke Gua Pindul nanti, selain nikmatin serunya cave tubing dan lihat stalaktit raksasa (katanya ada yang terbesar ke-4 di dunia), kamu juga bisa sambil ceritain legenda di balik namanya ke teman-temanmu. Biar momen cave tubing-nya makin berkesan gitu lho.

Gimana? Auto masuk bucketlist explore Jogja selanjutnya nggak nih, Gua Pindul si "gua pipi kebentur"?