Serangan AS ke Iran Ternyata Cuma Drama? Khamenei Bongkar Tipu Daya Trump!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menyindir keras pernyataan mantan Presiden AS, Donald Trump, yang mengklaim keberhasilan besar dalam serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Presiden Amerika melebih-lebihkan peristiwa ini dengan cara yang tidak biasa... ternyata dia memang perlu membesar-besarkan hal itu," kata Khamenei dalam unggahan di platform X (dulu Twitter) pada Minggu (29/6).

Menurutnya, pernyataan Trump hanyalah upaya menutup-nutupi kegagalan. "Siapa pun yang mendengar kata-kata itu akan mengerti bahwa di balik pernyataan tersebut ada kebenaran lain. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa," sindir Khamenei tajam.

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengklaim serangan AS telah menghancurkan kemampuan nuklir Iran. "Itu 12 hari yang sangat intens, sangat, sangat intens," ucapnya. Namun klaim ini dibantah oleh Iran, yang menilai dampaknya tidak sebesar yang dikatakan.

Konflik terbaru di Timur Tengah pecah sejak 13 Juni, dipicu serangan udara Israel ke berbagai fasilitas militer, sipil, dan nuklir Iran. Serangan tersebut menyebabkan 606 orang tewas dan 5.332 lainnya terluka, menurut data Kementerian Kesehatan Iran.

Menanggapi serangan itu, AS ikut meluncurkan serangan ke fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, yang memicu respons keras dari Teheran. Iran membalas dengan hujan rudal dan drone ke wilayah Israel, menyebabkan 29 orang tewas dan lebih dari 3.400 lainnya luka-luka, menurut otoritas Israel.

Setelah dua pekan ketegangan dan korban terus berjatuhan, konflik akhirnya mereda melalui kesepakatan gencatan senjata yang disponsori Amerika Serikat dan mulai berlaku sejak 24 Juni.

Namun, sindiran Khamenei terhadap Trump menunjukkan bahwa tensi politik belum sepenuhnya padam, dan narasi perang informasi masih terus berlangsung.