Suasana Lebaran di Eropa Berjalan Meriah dengan Tradisi yang Beragam

JAKARTA, GENVOICE.ID - Perayaan Idulfitri di Eropa berlangsung dengan berbagai tradisi unik yang mencerminkan keberagaman budaya komunitas Muslim setempat. Meskipun jumlah Muslim di benua ini lebih kecil dibandingkan negara mayoritas Islam, perayaan Lebaran tetap berjalan meriah, mulai dari salat Id berjamaah hingga festival besar yang terbuka untuk umum.

Di Prancis, komunitas Muslim merayakan Idulfitri dengan tradisi Fête Sucrée, yaitu berbagi makanan manis seperti kue dan pastry setelah salat Id di masjid. Selain mempererat silaturahmi, tradisi ini menjadi bagian dari budaya berbagi kebahagiaan saat Lebaran. Sementara itu, di Rusia, anak-anak Muslim memiliki tradisi yang mirip dengan Trick or Treat, di mana mereka mengenakan pakaian terbaik dan berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta makanan atau kue khas Lebaran.

Suasana Lebaran di Eropa Berjalan Meriah dengan Tradisi yang Beragam
- (Dok. Liputan6).

Di Jerman, masyarakat Muslim menandai Idulfitri dengan memberi hadiah kepada anak-anak dalam bentuk uang, pakaian, atau mainan. Selain itu, hidangan manis seperti baklava dan kue-kue tradisional menjadi bagian penting dari perayaan. Tradisi ini juga ditemukan di Inggris, di mana London mengadakan festival besar di Trafalgar Square. Acara ini menampilkan pertunjukan musik, tarian tradisional, dan bazar makanan khas Lebaran dari berbagai negara, mencerminkan keberagaman komunitas Muslim di sana.

Di Islandia, komunitas Muslim mengadakan acara Prasmanan Internasional di masjid setelah salat Id. Setiap keluarga membawa hidangan khas dari negara asal mereka, menciptakan suasana yang kaya akan kuliner dan budaya. Sementara itu, di Irlandia, stadion seperti Croke Park menjadi tempat utama bagi umat Muslim untuk berkumpul, mengadakan doa bersama, serta menikmati hiburan dan permainan anak-anak.

Meskipun berada jauh dari negara asal, umat Muslim di Eropa tetap mempertahankan tradisi Idulfitri dengan berbagai cara yang unik. Suasana Lebaran di sana tidak hanya menjadi ajang perayaan bagi komunitas Muslim, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk mengenal dan menghargai budaya Islam lebih dalam.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • eropa
  • Ramadhan
  • Lebaran
  • Travel

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE