Jerman Desak Google & Apple Hapus DeepSeek, Aplikasi AI China yang Diduga Langgar Privasi!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Bayangin Gen, sebuah aplikasi kecerdasan buatan buatan China yang lagi naik daun, tiba-tiba kena tegur keras dari pemerintah Jerman. Alasannya? Diduga nyolong data pengguna dan nyimpennya di server di luar Uni Eropa-tepatnya di Tiongkok!

Nama aplikasi itu DeepSeek, dan kini posisinya lagi di ujung tanduk. Komisioner Perlindungan Data Jerman, Meike Kamp, nggak main-main. Dia langsung minta dua raksasa teknologi, Apple dan Google, buat segera mencabut aplikasi ini dari App Store dan Play Store di wilayah Jerman.

Jerman Desak Google & Apple Hapus DeepSeek, Aplikasi AI China yang Diduga Langgar Privasi!
- (Dok. Shutterstock).

Privasi Pengguna Jadi Taruhan

Masalah utama yang bikin DeepSeek digas Jerman adalah soal keamanan data pribadi. DeepSeek dianggap belum bisa ngebuktiin kalau data warga Jerman yang masuk ke server mereka di China dilindungi dengan standar tinggi sesuai aturan Uni Eropa.

"DeepSeek belum mampu memberikan bukti meyakinkan kepada kantor saya bahwa data pengguna asal Jerman dilindungi di Tiongkok dengan standar yang setara dengan Uni Eropa," ujar Meike Kamp, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/6/2025).

Masalah tambah runyam karena otoritas Tiongkok punya akses luas terhadap data yang dikelola perusahaan-perusahaan di bawah kendali negaranya. Ini bikin risiko penyalahgunaan data makin tinggi.


Udah Diperingatin, Tapi DeepSeek Cuekin

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Data Jerman udah sempet ngasih peringatan ke DeepSeek sejak Mei 2025 lalu. Mereka diminta buat ngikutin regulasi transfer data internasional atau cabut sendiri aplikasinya dari Eropa. Tapi sayangnya, DeepSeek malah cuek bebek dan nggak juga menuruti permintaan itu.

Sebagai respons, pemerintah Jerman akhirnya langsung ambil tindakan: minta Apple dan Google buat turun tangan.


Apple dan Google Didesak Bikin Keputusan

Google udah ngaku dapet surat pemberitahuan dari otoritas Jerman dan bilang lagi meninjau langkah selanjutnya. Sementara itu, Apple belum kasih respons resmi, dan pihak DeepSeek pun belum buka suara atau kasih klarifikasi apapun ke media.

Yang jadi sorotan, dalam kebijakan privasinya, DeepSeek memang mengumpulkan data pengguna seperti permintaan yang diketik ke AI, bahkan file yang diunggah. Nah, data itu katanya disimpen langsung di komputer yang berlokasi di Tiongkok. Gawat juga, Gen!


Bukan Cuma Teknologi, Tapi Geopolitik

Kasus ini nunjukin kalau urusan teknologi sekarang udah nggak bisa lepas dari isu geopolitik dan perlindungan data. Apalagi kalau perusahaan teknologi itu berasal dari negara seperti Tiongkok, yang punya kebijakan ketat soal kontrol data.

Makin banyak negara di Eropa yang kini ngerasa harus lebih hati-hati terhadap aplikasi asing yang ngolah data warganya. Bisa jadi, kasus DeepSeek ini bakal jadi pemicu makin ketatnya pengawasan terhadap aplikasi-aplikasi AI internasional lainnya.


Apa Artinya Buat Kamu, Gen?

Kalau kamu termasuk yang suka coba-coba aplikasi AI dari luar negeri, pastikan dulu soal keamanan datanya, ya. Jangan asal daftar dan upload informasi penting tanpa tahu data kamu bakal dikemanain. Ingat, bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal hak kamu sebagai pengguna!

Nah, menurut kamu, DeepSeek ini sebaiknya diblok aja atau diberi kesempatan buat perbaiki sistemnya?

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • AI
  • Artificial intelligence (AI)
  • DeepSeek

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE