Ratusan Paket Makanan Dibagikan kepada Mahasiswa Inggris yang Berjuang di Tengah Krisis

JAKARTA, GENVOICE.ID - Ratusan mahasiswa di Inggris yang tengah berjuang menghadapi krisis biaya hidup akan mendapatkan bantuan paket makanan gratis selama bulan Ramadan.

Dilansir dari BBC International, program ini digagas oleh pengusaha Imran Bahar, yang tahun lalu membagikan lebih dari 100 paket makanan setiap hari kepada mahasiswa yang membutuhkan.

Ratusan Paket Makanan Dibagikan kepada Mahasiswa Inggris yang Berjuang di Tengah Krisis
- (Dok. (SHUTTERSTOCK/ZURIJETA)).

"You can see in their eyes that they are struggling," ujar Bahar, menggambarkan betapa sulitnya kondisi para mahasiswa saat ini. Ia menyoroti bahwa banyak mahasiswa, terutama dari latar belakang ekonomi lemah dan mahasiswa internasional, mengalami kesulitan mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka.

Menurut National Union of Students (NUS), jumlah mahasiswa yang bergantung pada bank makanan telah meningkat dua kali lipat hingga mencapai 14%. Presiden NUS, Amira Campbell, mengatakan bahwa mahasiswa dari keluarga kelas pekerja dan berpenghasilan rendah lebih rentan mengalami kelaparan dan sering melewatkan waktu makan.

Bahar, bersama putrinya yang berusia 11 tahun, Zaira, telah berkomitmen untuk kembali menjalankan aksi sosial ini. Tahun lalu, mereka membagikan makanan tiga kali seminggu selama Ramadan, dengan antrean panjang mahasiswa yang berharap mendapat bantuan.

"Ini benar-benar membuat kita lebih rendah hati dan menyadari betapa pentingnya makanan," ungkap Bahar.

Ramadan tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 28 Februari hingga 30 Maret. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, mahasiswa internasional menghadapi tantangan lebih besar karena hanya diizinkan bekerja maksimal 20 jam per minggu dan tidak menerima tunjangan biaya hidup dari pemerintah.

Tom Allingham, pakar keuangan mahasiswa dari organisasi Save the Student, menegaskan bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga saja. Dalam survei terbaru, 9% mahasiswa mengaku telah menggunakan bank makanan dalam 12 bulan terakhir.

"Meskipun angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, jumlahnya masih terlalu tinggi dan menunjukkan bahwa krisis biaya hidup terus berdampak pada mahasiswa," katanya.

Teesside University, yang berlokasi di Middlesbrough, mengklaim bahwa jumlah mahasiswa yang mengakses bantuan di kampus mereka mulai berkurang.

"Kami menyadari bahwa krisis biaya hidup mempengaruhi semua sektor masyarakat dan mengapresiasi segala upaya untuk membantu mereka yang membutuhkan," ujar juru bicara universitas.

Sementara itu, Departemen Pendidikan Inggris menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan tinggi agar lebih berpihak pada mahasiswa.

"Pinjaman maksimum untuk biaya hidup akan ditingkatkan sejalan dengan inflasi guna memberikan dukungan yang lebih baik bagi mahasiswa," kata juru bicara departemen tersebut.

Di tengah tantangan ekonomi yang semakin berat, aksi solidaritas seperti yang dilakukan oleh Imran Bahar menjadi sinar harapan bagi mahasiswa yang berjuang untuk tetap bertahan selama Ramadan.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Ramadhan
  • Dunia Pendidikan

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE