Penjualan Tesla di Eropa Merosot Tajam di Tengah Kontroversi Elon Musk

JAKARTA, GENVOICE.ID - Penjualan mobil Tesla di Eropa anjlok bulan lalu, memicu spekulasi adanya reaksi balik dari konsumen terhadap Elon Musk yang semakin kontroversial sejak menjadi tokoh utama dalam pemerintahan Donald Trump.

Dilansir dari The Guardian, menurut data dari Jato Dynamics, produsen mobil listrik berbasis di Texas itu hanya menjual kurang dari 16.000 kendaraan di seluruh Eropa bulan lalu, turun 44% dibandingkan rata-rata di 25 negara Uni Eropa, Inggris, Norwegia, dan Swiss. Market share Tesla juga merosot menjadi 9,6% pada Februari, angka terendah dalam lima tahun terakhir untuk bulan tersebut. Pada Januari, penjualan Tesla di Eropa turun 45% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 18.161 unit menjadi 9.945 unit. Namun, di Inggris, Tesla justru mengalami peningkatan penjualan hampir 21% pada Februari, dengan Model 3 dan Model Y menjadi kendaraan terpopuler kedua dan ketiga setelah Mini Cooper.

Penjualan Tesla di Eropa Merosot Tajam di Tengah Kontroversi Elon Musk
- (Dok. Patrick Pleul/AP).

Para analis dan investor terus mengkaji dampak keterlibatan Musk dalam politik terhadap Tesla, terutama setelah dia menjadi penasihat utama Trump. Beberapa tanda menunjukkan bahwa keterlibatannya memicu boikot dari konsumen serta protes terhadap dealer Tesla.

Selain itu, Musk juga menuai kontroversi setelah menunjukkan dukungan terhadap partai sayap kanan Jerman, AfD, serta membuat pernyataan kontroversial tentang politisi Inggris, Keir Starmer. Namun, para analis menilai bahwa anjloknya penjualan Tesla juga disebabkan oleh transisi ke versi terbaru Model Y.

Felipe Muñoz, analis global dari Jato Dynamics, mengatakan, "Tesla sedang mengalami perubahan besar. Selain keterlibatan Musk dalam politik dan persaingan ketat di pasar kendaraan listrik, Tesla juga sedang menghentikan produksi Model Y versi lama sebelum meluncurkan versi terbaru."

Sementara Tesla melemah, para pesaingnya justru mengalami lonjakan penjualan di Eropa. Volkswagen melaporkan peningkatan 180% dalam penjualan kendaraan listriknya, mencapai hampir 20.000 unit. BMW dan Mini mencatat penjualan gabungan 19.000 unit bulan lalu. Perusahaan China BYD juga mengalami lonjakan 94% dalam penjualan di Eropa, menembus angka lebih dari 4.000 unit.

Secara global, BYD kini telah melampaui Tesla dalam hal pendapatan tahunan. Perusahaan ini melaporkan pendapatan sebesar 777 miliar yuan (setara dengan 86 miliar dolar AS) pada 2024, meningkat 29% dari tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, Tesla mencatat pendapatan tahunan sebesar 97,7 miliar dolar AS. Dari segi volume penjualan kendaraan listrik murni, Tesla masih unggul dengan 1,79 juta unit dibandingkan dengan 1,76 juta unit yang dijual BYD pada 2024. Namun, jika penjualan mobil hybrid BYD turut dihitung, BYD memiliki volume penjualan yang jauh lebih besar.

Produsen mobil listrik lainnya, Polestar, yang mayoritas dimiliki oleh Geely (induk Volvo), juga mencatat lonjakan penjualan 84% menjadi lebih dari 2.000 unit.

Secara keseluruhan, penjualan mobil di 25 negara Uni Eropa, Inggris, Norwegia, dan Swiss turun 3% menjadi 970.000 unit pada Februari. Sementara itu, registrasi kendaraan listrik baterai (BEV) justru meningkat sebesar 25%.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Automotive
  • Tesla
  • Elon Musk

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE