Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia, Founder AI Lucy Guo Salip Taylor Swift!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Bukan bintang pop, bukan juga aktris Hollywood, miliarder wanita termuda di dunia sekarang adalah… mantan founder startup AI! Lucy Guo, 30 tahun, resmi menyalip Taylor Swift sebagai self-made woman billionaire termuda setelah valuasi perusahaan yang dulu ia dirikan, Scale AI, meroket jadi US$25 miliar.

Lucy mungkin udah lama cabut dari Scale AI, tapi keputusan buat tetap pegang sahamnya terbukti jadi langkah jenius. Saat ini, nilai sahamnya di perusahaan itu aja udah nyaris menyentuh angka US$1,2 miliar. Kalau ditotalin sama aset lainnya-termasuk startup keduanya, kekayaan Lucy ditaksir Forbes mencapai US$1,25 miliar.

"Agak gila sih. Tapi ya, sayangnya semua masih di atas kertas, haha," katanya santai lewat pesan teks, seperti dikutip dariForbespada Jumat, (18/4).

Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia, Founder AI Lucy Guo Salip Taylor Swift!
- (Dok. Fortune).

Buat yang belum kenal, Lucy Guo bukan tipe miliarder yang lahir dari keluarga jetset. Anak dari imigran Tiongkok dan tumbuh besar di Bay Area, Lucy udah mulai ngoding dari SMP. Dia sempat kuliah di Carnegie Mellon University, tapi keluar sebelum lulus setelah dapat beasiswa Thiel Fellowship, program dari miliarder Peter Thiel yang ngasih dana buat anak muda drop-out membangun bisnis.

Tahun 2016, Lucy bareng Alexandr Wang-yang waktu itu baru 19 tahun-mendirikan Scale AI, perusahaan yang ngurusin proses labeling data buat ngelatih AI. Meski sekarang jadi pemain penting di dunia teknologi, Scale dulunya mulai dari kerjaan "kasar" kayak nyewa pekerja murah buat tandain gambar mobil buat mobil otonom.

Sayangnya, perjalanan Lucy bareng Scale AI nggak mulus. Cuma dua tahun setelah didirikan, dia dipecat dari perusahaannya sendiri setelah beda visi dengan Wang yang sekarang jadi CEO. Tapi bukannya patah arang, Lucy malah balik kanan dan bikin venture capital kecil-kecilan, Backend Capital, sambil tetap nahan saham Scale AI, keputusan yang belakangan bikin dia jadi miliarder.

Setelah Backend, Lucy meluncurkan Passes di tahun 2022, sebuah platform buat para kreator dan selebriti terhubung langsung sama fans, mirip Patreon atau OnlyFans tapi dengan vibes yang lebih premium. Passes sempat menggandeng nama-nama besar kayak Olivia Dunne, Shaquille O'Neal, dan DJ Kygo. Dalam dua tahun aja, Passes udah berhasil mengumpulkan dana US$50 juta dan dinilai sebesar US$150 juta.

Tapi bukan startup namanya kalau nggak dihantam kontroversi. Bulan lalu, Passes digugat karena dituding jadi tempat beredarnya konten eksplisit anak di bawah umur. Sebelum gugatan resmi dilayangkan, Passes buru-buru menghapus semua konten dan kreator di bawah umur. Juru bicara perusahaan membantah keras tudingan itu dan menyebut gugatan itu cuma upaya buat menyeret nama Passes dan Lucy dalam masalah yang nggak mereka ciptakan.

Terlepas dari drama hukum, hidup Lucy jauh dari kata membosankan. Ia rutin nge-gym di Barry's Bootcamp dan aktif nge-post momen serunya di festival musik macam Coachella dan Ultra Miami. Bahkan akhir pekan lalu, Passes sempat bikin pesta gede barengan pembukaan Coachella.

"Literally ribuan orang RSVP," tulis Lucy dari LA, kota tempat ia tinggal sekarang.

Meski udah bukan bagian dari Scale, lonjakan valuasi perusahaan itu juga bikin kekayaan mantan partnernya, Alexandr Wang, naik jadi US$3,6 miliar. Tapi yang bikin Lucy beda adalah, dia satu-satunya miliarder wanita muda yang kekayaannya justru datang dari perusahaan yang udah nggak lagi dia pimpin.

Dari dipecat sampai jadi miliarder, kisah Lucy Guo nunjukkin satu hal bahwa kadang, pegangan terbaik bukan posisi… tapi saham. Setuju gak Gen?

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Lucy Guo
  • Taylor Swift
  • Artificial intelligence (AI)
  • wanita
  • Miliarder

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE