Ambon Siaga! Longsor Maut Tewaskan Warga, BNPB Dirikan Pos Komando Tanggap Darurat
JAKARTA, GENVOICE.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menyikapi bencana tanah longsor yang terjadi di Kota Ambon, Maluku. Setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir, BNPB resmi mendirikan Pos Komando Mitigasi Bencana untuk memantau dan mengantisipasi potensi longsor susulan.
Dilansir dari Antara, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya dari Jakarta pada Senin (23/6), menyebutkan bahwa pos komando difungsikan sebagai pusat koordinasi dan informasi bagi masyarakat serta instansi terkait dalam menangani bencana hidrometeorologi basah.
"Pos komando juga disiagakan untuk memantau dan merespons potensi bencana lainnya akibat cuaca ekstrem," ujarnya.
Langkah ini diambil menyusul kejadian tanah longsor pada Sabtu (21/6) yang menimpa Kelurahan Negeri Passo dan Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, dan tiga kepala keluarga terdampak langsung oleh peristiwa tersebut.
Tak hanya itu, berdasarkan laporan hingga Minggu malam (22/6), material longsoran dan pohon tumbang turut mengancam 32 kepala keluarga lainnya yang bermukim di kawasan permukiman terdampak.
Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Ambon telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi warga terdampak di Negeri Passo dan Baguala. Selain itu, distribusi logistik darurat seperti terpal, sekop, gerobak, dan karung juga dilakukan.
"Pembersihan material longsoran dan pohon tumbang telah dilakukan. Aktivitas warga di area terdampak mulai kembali normal," tambah Abdul.
Sejumlah wilayah lain di Kota Ambon kini juga dipetakan sebagai kawasan rawan longsor. Di antaranya:
-
Kelurahan Batu Meja, Batu Gajah, Waihoka, Karang Panjang, Halong, dan Negeri Soya (Kecamatan Sirimau)
-
Kelurahan Hatalai (Kecamatan Leitimur Selatan)
-
Negeri Urimessing (Kecamatan Nusaniwe)
-
Kelurahan Hunuth Durian Patah (Kecamatan Teluk Ambon)
BNPB mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di lereng bukit dan sekitar aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan saat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi turun secara terus-menerus.
"Masyarakat juga kami harapkan tetap mematuhi imbauan petugas yang bersiaga di wilayah rawan bencana," tutup Abdul.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!