Imbas Serangan AS ke Iran, Menlu Iran Sebut Tindakan Trump Langgar Hukum Internasional

JAKARTA, GENVOICE.ID - Iran memberikan respons keras atas serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir utamanya. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

"Amerika Serikat, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah melanggar prinsip hukum internasional dan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dengan menyerang instalasi nuklir sipil kami," tulis Araghchi dalam pernyataan melalui media sosial, Minggu (22/6).

Imbas Serangan AS ke Iran, Menlu Iran Sebut Tindakan Trump Langgar Hukum Internasional
- (Dok. ABC News).

Ia memperingatkan bahwa serangan yang terjadi di pagi hari tersebut bukan hanya agresi militer biasa, tapi juga akan membawa dampak jangka panjang. "Tindakan ini sangat keterlaluan dan akan menimbulkan konsekuensi abadi. Seluruh anggota PBB harus siaga terhadap perilaku yang melanggar hukum dan berbahaya ini," tegasnya.

Araghchi juga menekankan bahwa Iran memiliki seluruh opsi untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasionalnya.

Pernyataan keras ini muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan keberhasilan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Dalam pidatonya dari Gedung Putih pada Minggu pagi waktu setempat, Trump menyatakan bahwa "muatan penuh bom" telah dijatuhkan di Fordow, dan semua pesawat tempur yang terlibat telah kembali dengan selamat.

Trump menggambarkan operasi militer ini sebagai "keberhasilan spektakuler" dan memperingatkan bahwa jika Iran tidak memilih jalan damai, maka AS siap melancarkan serangan lanjutan yang jauh lebih besar. "Iran, pengganggu Timur Tengah, harus berdamai. Jika tidak, serangan berikutnya akan lebih besar dan lebih mudah dilakukan," katanya.

Menurut Trump, serangan bisa dilakukan kembali "dalam hitungan menit" berkat kemampuan militer AS yang presisi dan efisien. Ia juga mengisyaratkan bahwa masih banyak target lain yang bisa disasar bila Iran tetap menolak jalur diplomasi.

Dengan meningkatnya ketegangan, pernyataan Menlu Iran menjadi sinyal bahwa konflik antara kedua negara belum akan mereda dalam waktu dekat. Dunia kini menanti, apakah situasi ini akan berujung pada dialog, atau justru memicu eskalasi konflik lebih luas di kawasan.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Iran
  • Trump
  • konflik iran-israel

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE