Iran, Irak, dan Kuwait Batal Ikut Kejuaraan Anggar di Bali karena Konflik Iran-Israel

JAKARTA, GENVOICE.ID - Tiga negara yaitu Iran, Irak, dan Kuwait sudah secara resmi minta maaf karena batal ikut Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Nusa Dua, Bali. Pembatalan ini terjadi karena situasi perang antara Israel dan Iran yang masih memanas hingga sekarang.

"Ini bukan sengaja tetapiforce majeureatau keadaan memaksa," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Firtian Judiswandarta di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

Ia menambahkan, para ofisial dari ketiga negara tersebut sudah mengirimkan pernyataan resmi sekaligus permintaan maaf karena batal ikut turnamen di Pulau Dewata.

Bahkan, menurutnya, tim dari Kuwait sebenarnya sudah berada di dalam pesawat, tapi akhirnya membatalkan keberangkatan mereka ke Indonesia.

Pihak penyelenggara menyatakan keprihatinannya atas konflik yang terjadi antara Iran dan Israel di kawasan Arab, dan berharap situasinya bisa segera mereda.

Akibat mundurnya tiga negara tersebut, jumlah peserta yang semula 30 negara kini menyusut menjadi 27 dalam ajang anggar paling bergengsi di Asia ini.

Kejuaraan yang juga menjadi ajang perebutan poin menuju Olimpiade Los Angeles 2028 itu dijadwalkan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, bersama Presiden Konfederasi Anggar Asia (FCA), Sheik Salem bin Sultan Al Qasimi, pada Selasa malam (17/6).

Sekitar 830 atlet anggar dari berbagai negara akan bersaing di Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang digelar di Bali.

Sementara itu, Indonesia sebagai tuan rumah menurunkan 25 atlet terbaik hasil seleksi nasional, yang sudah menjalani pelatnas sejak awal Juni 2025.

Menariknya, Indonesia juga akan jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Anggar Kadet 2026.

Untuk efisiensi, pihak penyelenggara mengusulkan kepada Federasi Anggar Internasional (FIE) agar wasit yang bertugas nanti bisa berasal dari negara-negara yang lokasinya berdekatan dengan tuan rumah. Tujuannya, supaya biaya penyelenggaraan bisa ditekan.

Usulan ini rencananya akan disampaikan secara resmi dalam Kongres FIE di Uzbekistan pada Agustus 2025 mendatang.