Serangan Rudal Iran Picu Kepanikan, Tapi Azerbaijan Pastikan Tak Ada Radiasi di Perbatasan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Di tengah kekhawatiran global atas eskalasi konflik antara Iran dan Israel, pemerintah Azerbaijan memastikan bahwa tidak ditemukan kontaminasi radiasi di wilayah perbatasan dengan Iran, meskipun negeri Mullah baru saja meluncurkan serangan balasan besar-besaran terhadap target militer Israel.

Dilansir dari Antara, disebutkan bahwa hasil pemeriksaan radiasi di sepanjang perbatasan menunjukkan tingkat radiasi latar tetap normal dan tidak mengancam lingkungan sekitar.

"Selama pemeriksaan di sepanjang perbatasan Azerbaijan dengan Iran, tidak ditemukan adanya kontaminasi radiasi. Pemeriksaan akan terus dilakukan secara berkala," tulis pernyataan tersebut.

Kondisi ini mencuat setelah Iran, yang dikenal memiliki kapasitas teknologi nuklir, meluncurkan serangan rudal balistik pada Sabtu (14/6) sebagai respons atas gempuran militer Israel ke Teheran sehari sebelumnya. Serangan ini memicu kekhawatiran akan potensi bocornya radiasi dari fasilitas nuklir Iran, terutama di Natanz, salah satu situs pengayaan uranium paling sensitif di negara itu.

Namun, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menegaskan bahwa tingkat radiasi di luar fasilitas nuklir Natanz tetap normal dan tidak ada indikasi kebocoran. Hal ini meredam kekhawatiran global terkait ancaman nuklir dari konflik bersenjata dua negara tersebut.

Sementara itu, Rusia telah secara resmi meminta dilakukannya sidang luar biasa Dewan Gubernur IAEA pada Senin untuk membahas serangan Israel ke Iran. Langkah diplomatik ini menunjukkan bahwa krisis tersebut telah menjalar ke forum-forum internasional.

Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, memperingatkan dalam sidang Dewan Keamanan bahwa kerusakan fasilitas nuklir akibat agresi Israel bisa menyebabkan "konsekuensi bencana" yang tak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah, tapi bisa meluas hingga lintas batas.