Bisa Jadi Paus Pertama dari Asia? Kardinal Tagle "Fransiskus Asia" Jadi Sorotan, Ini Dia Profilnya
JAKARTA, GENVOICE.ID - Meninggalnya Paus Fransiskus menjadi duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Berpulangnya Paus Fransiskus membuat posisi pemimpin tertinggi Katolik tersebut mengalami kekosongan.
Sejumlah nama muncul yang digadang-gadang akan menjadi Paus selanjutnya. Mata dunia kali ini juga beralih kepada konklaf, sebuah proses pemilihan Paus baru untuk menentukan pemimpin umat Katolik sedunia tersebut.
Salah satu nama yang mencuat adalah Kardinal Luis Antonio Tagle, yang berasal dari Filipina. Ia merupakan salah satu kandidat Paus terkuat bahkan digadang sebagai Paus pertama dari Asia.
Profil Antonio Tagle
Kardinal Luis Antonio Tagle lahir di Manila, 21 Juni 1957. Ia tumbuh di keluarga Katolik yang taat.Ayahnya merupakan orang Filipina, sedangkan sang Ibu berasal dari keturunan Tiongkok.
Dengan pendekatan pastoral dan ketelitian teologisnya, Ia bisa menempatkan posisinya sebagai sosok unik yang bisa sebagai jembatan dunia Timur dan Barat dalam gereja. Saat diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Benediktus XVI, Ia bahkan menyebut dirinya bukan seorang Uskup.
Tagle memperoleh gelar sarjana teologi dari Sekolah Teologi Loyola di Quezon City. Setelah itu Ia melanjutkan pendidikan gelar doktor dalam teologi sakral dari Universitas Katolik Amerika di Washington, D.C., di mana ia mengkhususkan diri dalam eklesiologi dan Vatikan II.
Selain itu, Tagle juga dikenal memiliki akar yang kuat di Asia. Di sisi lain, Ia juga dididik di Amerika serta memiliki kredensial yang kuat di Roma.
Kardinal Luis Antonio Tagle dijuluki sebagai "Fransiskus Asia" karena pandangan progresifnya dan dikenal rendah hati seperti Paus Fransiskus. Hal ini mulai tercermin dari Ia menimba ilmu di seminari di Filipina selama dua puluh tahun, dimana tidak ada AC maupun televisi.
Tak berhenti sampai situ, ketika Ia diangkat jadi uskup, Ia menghindari mobil dan lebih memilih menggunakan bus atau "jeepney".
Salah Satu Kandidat Kuat Paus
Setelah meninggalnya Paus Fransiskus, para Kardinal di bawah 80 tahun akan berkumpul di Kapel Sistina untuk pemungutan suara rahasia, proses ini dikenal sebagai konklaf.
Pemilihan akan berlangsung beberapa hari, bahkan minggu atau lebih lama. Pemilihan akan berakhir, ketika kandidat mendapatkan mayoritas dua pertiga suara total. Proses pemilihan Paus cukup kompleks dan melibatkan pertimbangan teologis dan politik. Nantinya, pengumuman Paus terpilih akan ditandai dengan asap putih yang keluar dari Kapel Sistina.
Tagle menjadi salah satu kandidat kuat yang digadang-gadang akan menggantikan Paus Fransiskus sebagai Paus selanjutnya. Meskipun demikian, terdapat nama lain yang juga potensial untuk mendapatkan posisi Paus. Tagle muncul sebagai salah satu kandidat kuat dengan berbagai faktor dukungan mulai dari pengalaman, visi, dan representasi asia.
0 Comments





- Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Jepang Ditahan Arab Saudi, Indonesia Raih Kemenangan Penting
- Kenapa Padel Makin Hits, Ini Dia 6 Alasan yang Bikin Kamu Pengen Coba
- Tips Minum Teh Hijau yang Benar, Bisa Dapat Manfaat Maksimal
- Claudia Kim Cabut dari YG, Siap Tancap Gas Bareng Saram Entertainment
- Pemprov DKI Gratiskan Transportasi Umum di Jakarta 2 Kali April Ini, Ini Jadwalnya
- Fans Ngamuk, Kontroversi Mecimapro Kembali Disorot Gara-Gara Konser Day6
- Trump dan Zelensky Aji Mumpung Ketemu di Roma, Klaim Rusia-Ukraina Hampir Deal
- Pemkot Depok Temukan Ratusan Hewan Nggak Layak Kurban, Ini Penyebabnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!