Pentingnya Kebijakan Universitas tentang Penggunaan AI dalam Tugas Kuliah

JAKARTA - Kemajuan teknologi Artificial intelligence (AI) dalam bidang pendidikan membuat universitas perlu menetapkan pedoman yang jelas mengenai penggunaan AI dalam tugas akademik. Tanpa kebijakan ini, mahasiswa berisiko terkena tuduhan pelanggaran akademik atau tidak siap menghadapi dunia kerja yang semakin didominasi oleh AI.

Dilansir dari Times Higher Education, studi dari University of Arizona menemukan bahwa lebih dari sepertiga universitas terbaik di AS tidak memiliki kebijakan AI yang jelas, dan lebih dari separuh menyerahkan keputusan kepada masing-masing dosen. Akibatnya, terjadi inkonsistensi, karena para dosen memiliki pandangan berbeda. Misalnya, dosen di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan bisnis mungkin memperbolehkan AI untuk penelitian atau pengeditan, sedangkan banyak dosen humaniora melarang penggunaannya sama sekali.

Pentingnya Kebijakan Universitas tentang Penggunaan AI dalam Tugas Kuliah
Ilustrasi hubungan manusia dengan kecerdasan buatan. - (Dok. Freepik).

Perbedaan pandangan ini membuat mahasiswa bingung tentang kapan dan bagaimana menggunakan AI dengan etis. Selain itu, pedoman sitasi yang ada, seperti dari APA dan MLA, belum mampu menangani kompleksitas hasil kerja yang melibatkan AI, seperti mengutip masukan dari banyak alat AI atau mencantumkan daftar panjang perintah (prompts).

Untuk mengatasi masalah ini, universitas perlu menerapkan kebijakan AI yang berlaku di seluruh institusi dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Mahasiswa wajib menjelaskan bagaimana mereka menggunakan AI dalam tugas (misalnya untuk penelitian, penulisan draft, atau pengeditan).
  2. Dosen didorong untuk bereksperimen dengan AI dalam cara yang dapat meningkatkan pemikiran kritis dan kreativitas.
  3. Mahasiswa harus menyimpan log interaksi dengan AI untuk ditinjau oleh dosen, sehingga terlihat sejauh mana mereka memanfaatkan alat AI secara kritis.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa AI dapat mengurangi kemampuan menulis mahasiswa, kebijakan ini dapat memastikan bahwa alat AI digunakan sebagai pendukung, bukan pengganti, usaha manusia. Mengajarkan literasi AI saat ini sama pentingnya dengan mengajarkan membaca dan menulis pada masa lalu. Universitas harus beradaptasi dengan perubahan ini untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia yang dipengaruhi oleh AI, sambil tetap menjaga integritas akademik dan kreativitas manusia.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Health
  • tidur
  • insomnia

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE