Kenapa Makanan Jawa dan Jogja Cenderung Manis? Ini Alasannya!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pernah nggak sih kamu makan masakan khas Solo atau Jogja dan ngerasa, "Kok manis banget ya?" Nggak cuma kue atau jajanan pasar, bahkan sambalnya pun kadang manis! Tapi ternyata, di balik rasa manis itu ada cerita panjang yang nggak cuma soal resep nenek moyang. Mulai dari pengaruh kerajaan, kondisi alam, sampai sejarah kolonial, semua punya andil bikin makanan Jawa jadi seenak dan semanis itu.
1. Bukan Cuma Soal Selera, Ini Soal Filosofi
Masyarakat Jawa, khususnya yang tinggal di sekitaran Solo dan Yogyakarta alias daerah keraton, udah lama banget terbiasa dengan makanan bercita rasa manis. Kenapa? Karena di budaya Jawa, manis itu lambang dari kebahagiaan, keharmonisan, dan kedamaian. Menurut Prof. Bani Sudardi dari Universitas Sebelas Maret, ini adalah bagian dari filosofi hidup masyarakat Jawa.
Jadi, kalau kamu datang ke acara adat Jawa seperti pernikahan atau syukuran, jangan heran kalau banyak banget makanan manis disajikan. Itu bukan cuma buat dimakan, tapi juga doa agar hidup si empunya acara selalu "manis".
2. Alamnya Bikin Manis Jadi Biasa
Pulau Jawa, terutama daerah pesisir, penuh banget sama pohon kelapa. Nah, dari pohon itu, masyarakat ngambil nira buat dijadiin gula merah alias gula Jawa. Karena gampang dapet bahan manis, lama-lama lidah orang Jawa pun terbiasa dengan makanan yang manis.
Gula kelapa ini bukan cuma bikin rasa manis, tapi juga ngasih warna khas kecokelatan di banyak makanan tradisional. Kayak gudeg, misalnya. Warnanya yang cokelat legit itu ya hasil dari gula kelapa yang dimasak berjam-jam.
3. Jejak Kolonial: Tanam Paksa dan Ledakan Gula
Zaman penjajahan Belanda dulu, tepatnya sekitar tahun 1830, ada sistem tanam paksa yang bikin petani di Jawa Tengah dan Timur wajib nanam tebu. Akibatnya, Jawa jadi pusat produksi gula terbesar di Asia Tenggara.
Nggak cuma buat ekspor, masyarakat lokal pun mulai pakai gula tebu buat kebutuhan sehari-hari. Bahkan Keraton Surakarta dan Yogyakarta pun sempat kerja sama sama Belanda dalam produksi gula. Jadilah budaya makan manis makin kuat dan mengakar.
4. Rasa Manis yang Punya Makna Dalam
Di dunia sastra dan kesenian Jawa, manis juga sering jadi metafora kehidupan yang bahagia. Dalam tembang dan puisi Jawa, "manis" digambarkan sebagai suasana harmonis antara manusia dan semesta.
Makanya, makanan manis juga sering hadir di momen-momen penting sebagai simbol harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Dari filosofi, sastra, sampai masakan, rasa manis jadi simbol universal di budaya Jawa.
5. Deretan Makanan Manis Khas Jawa yang Wajib Dicoba
Kalau kamu penasaran sama rasa manis ala Jawa, cobain deh beberapa makanan ini:
-
Gudeg Jogja: Olahan nangka muda, santan, dan gula Jawa yang dimasak lama banget. Disajikan bareng telur, ayam, dan sambal krecek.
-
Selat Solo: Perpaduan daging dan sayuran dengan kuah manis ala Eropa-Jawa. Unik dan bikin nagih!
-
Gethuk Goreng: Camilan khas Banyumas dari singkong dan gula Jawa yang digoreng. Manisnya pas, gurihnya dapet.
Makanan Jawa yang manis itu bukan asal-asalan. Di balik setiap suapan, ada cerita panjang soal budaya, sejarah, dan alam. Jadi, lain kali kamu makan gudeg atau selat Solo, coba deh rasakan lebih dalam. Karena kadang, kelezatan itu bukan cuma soal rasa di lidah, tapi juga cerita di baliknya.
Kenapa Makanan Jawa dan Jogja Cenderung Manis? Ini Alasannya!
0 Comments





- Beyonce Alami Insiden Malu-Maluin di Panggung! Celana Melorot di Tengah Konser 'Cowboy Carter' London
- Sepatu Lari Bau? Nih 5 Cara Simpel Biar Wanginya Tetap Awet
- Menjelajahi Keindahan dan Sejarah Bibi-Heybat Mosque di Azerbaijan
- Tanggal 1 Juni Bawa Angin Segar Buat 3 Zodiak Ini, Siap-siap Hidup Kamu Makin Terarah!
- Texas Bakal Larang Anak di Bawah 18 Tahun Main Medsos!
- Lady Gaga Tampil Bikin Merinding di Super Bowl 2025! Nyanyi "Hold My Hand" Buat Korban Teror & Bencana
- Gaya Halle Bailey Makin Glamor Sejak Jadi Ibu! Intip Transformasi Fashion-nya yang Bikin Kagum
- Restoran di ASHTA District 8 yang Wajib Dicoba!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!