Benarkah Musik Bisa Jadi Terapi Alternatif untuk Migrain? Berikut Penjelasannya!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Bagi banyak penderita migrain, sensitivitas terhadap suara menjadi gejala yang umum muncul sebelum atau saat serangan terjadi. Biasanya, menghindari kebisingan dapat membantu meredakan rasa sakit. Namun, pendekatan baru kini mulai menarik perhatian, salah satunya adalah terapi suara, termasuk musik dan binaural beats.
Dilansir dari Healthline, musikInstrumental dan Relaksasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik instrumental dapat membantu mengurangi stres dan memberikan efek relaksasi bagi penderita migrain. Sebuah studi menggunakan berbagai genre musik instrumental, seperti:
Hasilnya menunjukkan bahwa musik dengan tempo lambat (40-80 beat per menit) dan sedikit instrumen lebih efektif dalam menciptakan ketenangan. Jika ingin mencoba terapi musik ini, Anda bisa berkonsultasi dengan terapis musik berlisensi untuk menemukan komposisi terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Binaural beats adalah ilusi pendengaran yang terjadi ketika otak memproses dua suara dengan frekuensi yang sedikit berbeda secara bersamaan. Otak kemudian menciptakan nada ketiga yang disebut binaural beat, yang merupakan selisih dari dua frekuensi suara tersebut.
Penelitian pada tahun 2016 menunjukkan bahwa perubahan frekuensi gelombang otak berkaitan dengan serangan migrain. Oleh karena itu, para ahli berhipotesis bahwa binaural beats dapat membantu mengoreksi ketidakseimbangan gelombang otak dan mengurangi frekuensi atau intensitas migrain.
Namun, penelitian mengenai efektivitas binaural beats dalam menangani migrain masih terbatas. Dalam sebuah studi tahun 2019 yang melibatkan 21 penderita migrain, peserta diminta mendengarkan musik dengan binaural beats setiap malam selama tiga bulan.
Setelah 3 bulan: Rata-rata turun menjadi 13,3 hari.
9 peserta mengalami penurunan frekuensi sakit kepala hingga 30%.
Meski demikian, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok yang mendengarkan binaural beats dan kelompok yang mendengarkan musik biasa tanpa binaural beats.
Beberapa penelitian lain juga menemukan bahwa binaural beats dapat membantu mengurangi nyeri kronis, meskipun hasilnya masih bervariasi dan belum secara khusus diteliti pada penderita migrain.
0 Comments





- Kakorlantas Polri Siapkan Skenario Arus Balik Lebaran Awal April
- Indonesia Perluas Akses Pasar dengan Diversifikasi Ekspor ke Berbagai Negara
- Berikut Perbandingan Tarif Layanan Streaming di Indonesia Menjelang Lebaran 2025, Anda Tertarik yang Mana?
- Wow! Sapi Kurban Presiden Prabowo di Istiqlal Tembus 1,3 Ton, Jadi yang Terberat Se-Indonesia!
- Amerika Blokir Akses Perpustakaan Kanada
- Ahn Hyo-Seop Siap Bikin Baper Fans Indonesia, Catat Tanggal Fan Meeting-nya di Jakarta!
- Meski Tersingkir, Pelatih Arsenal Ungkap Bahwa Tim Ini Terbaik di Liga Champions
- Isu Presiden Prabowo Batalkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Fakta atau Hoaks?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!