Larangan Tiktok di AS, Komunitas BookTok Beralih ke Platform Lain

Komunitas BookTok (singkatan dari Book Tiktok) tengah mengalami pergeseran besar seiring dengan aturan larangan TikTok di Amerika Serikat (AS) yang secara efektif mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Dilansir dari USA Today, ancaman ini membuat pembaca dan kreator konten di komunitas BookTok panik, sampai-sampai membanjiri platform lain dan saling follow di berbagai media sosial.

Larangan Tiktok di AS, Komunitas BookTok Beralih ke Platform Lain
- (Dok. ABC News).

Pada Desember 2024 lalu, kreator BookTok, Sera Wright, membuat video yang berisi sebuah pesan untuk 77.000 pengikutnya. "BookTok tidak menciptakan komunitas pembaca. Komunitas pembaca yang menciptakan BookTok," katanya.

Di sisi lain, seorang pembaca sekaligus kreator BookTok dari Los Angeles, Ryan Carr juga mengeluh atas kenyataan pahit yang dihadapinya akibat larangan TikTok.

"Awalnya terasa seperti tidak mungkin. Tapi, menjelang akhir tahun lalu, kami mulai sadar. Kami saling bertanya, apa yang akan kita lakukan? Banyak yang belum tahu harus bagaimana," ujar Ryan.

Akhirnya salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengikuti kreator di platform sosial media lain. Seperti halnya dilakukan Letitia Asare dari New York, yang mengaku mulai mengikuti kreator di Instagram, Youtube, dan Substack agar tidak hilang dari komunitas jika TikTok diblokir.

Sementara itu, meskipun ancaman larangan hanya berlaku di AS, dampaknya dirasakan secara global. Nic Marna, pembaca asal Montreal yang dikenal sebagai @bookbinch, mengaku ikut merasa tertekan. Ia mulai mempromosikan kanal YouTube-nya di akhir video TikTok dan fokus pada Substack, karena sebagian besar komunitasnya berasal dari AS.

Sementara itu, Bookstagram di Instagram menjadi pilihan pertama untuk menggantikan TikTok, terutama karena platform ini memiliki fitur Reels yang mirip dengan video pendek TikTok.

Namun, Bookstagram dianggap kurang ramah pencarian dibandingkan BookTok. Pengguna tidak bisa langsung mengetik buku yang cocok dibaca ketika situasi tertentu dan mendapatkan rekomendasi TBR (to-be-read) yang sempurna.

Di sisi lain, aplikasi Youtube dan Substack dapat menjadi alternatif potensial yang cocok bagi pembaca yang lebih suka diskusi panjang tentang buku.

 

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Suku Bunga
  • Bank Indonesia
  • Ekonomi

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE