Masjid Istiqlal Sediakan Lahan Parkir untuk Jemaat Gereja Katedral Saat Jumat Agung, Wujud Toleransi Antarumat Beragama
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pengelola Masjid Istiqlal kembali menunjukkan semangat toleransi antarumat beragama dengan menyediakan fasilitas parkir bagi jemaat Gereja Katedral yang melaksanakan ibadah Jumat Agung, Jumat (18/4). Jemaat yang memarkirkan kendaraannya di area Masjid Istiqlal dapat memanfaatkan Terowongan Silaturahim untuk menuju Gereja Katedral secara aman dan nyaman.
Dilansir dari Antara, Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan bahwa penggunaan Terowongan Silaturahim tahun ini memberikan kemudahan lebih besar bagi jemaat Kristiani.
"Tahun ini sudah ada fasilitas terowongan yang bisa dipakai untuk lebih memudahkan. Parkir kendaraan bisa di Masjid Istiqlal, lalu jalan kaki melalui terowongan ke Gereja Katedral," ujar Abu.
Meskipun salat Jumat di Masjid Istiqlal tetap berlangsung seperti biasa, pihak pengelola tetap mengedepankan semangat toleransi dan kebersamaan.
"Pelaksanaan salat seperti biasa seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi kita tetap menjunjung tinggi semangat toleransi," tambahnya.
Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, mengapresiasi dukungan Masjid Istiqlal yang telah memfasilitasi kebutuhan parkir dan mobilitas jemaat saat ibadah Trihari Suci 2025, termasuk Jumat Agung.
"Kami didukung penuh oleh Masjid Istiqlal. Teman-teman Istiqlal dengan rela membantu kelancaran acara ini. Parkir yang tersedia di Istiqlal kini terhubung langsung ke Katedral lewat Terowongan Silaturahim," ungkap Susyana.
Ia menjelaskan bahwa pengurus Gereja Katedral juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak lain seperti PT Pos Indonesia, Lapangan Banteng, Santa Ursula, hingga unsur TNI, untuk memastikan kelancaran arus kendaraan dan kenyamanan jemaat.
"Kami harapkan ini juga menambah kenyamanan bagi umat," ujarnya.
Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral resmi dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto pada Desember 2024. Terowongan ini memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter.
Nama "Silaturahim" dipilih karena mencerminkan semangat persaudaraan dan kebersamaan lintas iman. Terowongan ini dirancang untuk menciptakan akses yang mudah dan aman bagi pengunjung dari kedua rumah ibadah bersejarah yang berdampingan di jantung Ibu Kota.
"Terowongan ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda keyakinan, kita tetap bisa saling terhubung dalam semangat persatuan," tutup Abu Hurairah.
0 Comments





- Arema FC Siap Tempur 200 Persen Hadapi Persebaya di Derbi Panas Liga 1
- Ralph Fiennes Jadi Presiden Snow dalam Film Prekuel Baru 'The Hunger Games'
- Penjualan Buku Fiksi Ilmiah dengan Sub Genre 'Romantasy' Melonjak, Sudah Pernah Baca?
- Viral! Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki: Awan Abu Capai 8 Kilometer, Penerbangan ke Bali Terganggu
- Berikut Hal Mengerikan yang Mungkin Terjadi Jika Revisi UU TNI Telah Disahkan
- Shell dan Pertamina Kompak Turunkan Harga BBM Mulai 1 Juni! Cek Daftar Lengkapnya di Sini
- Justin Bieber Bentak Paparazzi yang Dianggap Tak Sopan, Fans Khawatir dengan Kondisinya
- KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Vietnam di Laut Natuna Utara, Selamatkan Potensi Kerugian Rp152,8 Miliar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!