Trump Hapus Kebijakan Anti Plastik Biden, Kembalikan Penggunaan Sedotan Plastik
JAKARTA, GENVOICE.ID -Presiden Donald Trump kembali menciptakan kontroversi dengan rencananya untuk mencabut kebijakan pengurangan plastik sekali pakai yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya.
Dilansir dari Food and Wine, dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Trump menulis,
"Saya akan menandatangani Perintah Eksekutif minggu depan untuk mengakhiri dorongan konyol Biden terhadap sedotan kertas, yang tidak berfungsi. KEMBALI KE PLASTIK!"
Keputusan ini tampaknya merupakan respons langsung terhadap rencana Joe Biden yang ingin menghapus penggunaan plastik sekali pakai dalam seluruh operasi dan instansi pemerintah AS pada tahun 2035, termasuk pelarangan total dalam layanan makanan resmi mulai 2027.
Keputusan Trump ini sejalan dengan janjinya untuk membatalkan kebijakan lingkungan pemerintahan Biden, terutama setelah menerima lebih dari 14 juta dolar AS dana kampanye dari industri minyak dan gas pada pemilu 2024.
Pemerintahan Biden sebelumnya telah menyusun laporan sepanjang 83 halaman berjudul "Mobilizing Federal Action on Plastic Pollution", yang menyoroti dampak buruk plastik terhadap lingkungan. Laporan tersebut kini telah dihapus oleh administrasi Trump, meskipun masih bisa diakses melalui Wayback Machine.
Pemerintahan Biden juga menekankan upaya menggantikan plastik dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, termasuk menambah stasiun pengisian air minum di fasilitas pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada botol plastik.
Namun, di tengah perdebatan ini, muncul pertanyaan bagaimana kembalinya plastik selaras dengan slogan Trump "Make America Healthy Again"?
Studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik telah menyebar ke hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam makanan, air, dan bahkan tubuh manusia. Kekhawatiran publik terhadap bahan kimia berbahaya dalam plastik, seperti PFAS (per- dan polyfluoroalkyl substances) atau "bahan kimia selamanya", juga meningkat tajam dalam lima tahun terakhir.
Menurut Scott Bartell, profesor di University of California, Irvine, paparan PFAS dapat menyebabkan:
-Perubahan kadar kolesterol dan enzim hati
- Gangguan sistem imun dan respons tubuh terhadap vaksin
- Peningkatan risiko infeksi dan kanker
Sebuah studi dari University of New Mexico yang dirilis pada 3 Februari bahkan menemukan bahwa mikroplastik dalam otak manusia meningkat 50% dalam delapan tahun terakhir. Profesor Matthew Campen, seorang toksikolog, mengungkapkan bahwa pasien dengan demensia memiliki 10 kali lebih banyak plastik dalam otaknya dibanding mereka yang sehat.
"Kami mulai berpikir bahwa mungkin plastik ini menghalangi aliran darah di kapiler otak atau memicu penumpukan protein yang terkait dengan demensia. Namun, kita masih belum tahu pasti," ujar Campen.
Namun, meskipun plastik memiliki dampak buruk, penelitian tahun 2023 oleh University of Antwerp menemukan bahwa banyak sedotan kertas dan bambu juga mengandung PFAS. Ini disebabkan oleh perekat tahan air yang digunakan dalam proses produksinya, membuatnya tidak sepenuhnya dapat terurai secara alami.
Trump bukan pertama kali menyerang sedotan kertas. Pada 2019, kampanye Trump bahkan menjual sedotan plastik berlogo Trump seharga 15 dolar AS per 10 sedotan, dengan slogan "Sedotan kertas liberal tidak berfungsi. Dukung Presiden Trump dan beli sedotan plastik daur ulang Anda hari ini!"
Namun, hanya 9% plastik yang pernah berhasil didaur ulang, sehingga sebagian besar kemungkinan besar akan berakhir di lautan atau tempat pembuangan sampah.
Keputusan Trump untuk mengembalikan sedotan plastik memicu perdebatan luas. Apakah ini langkah untuk memenuhi janji politiknya dan menguntungkan industri plastik, atau justru kemunduran besar bagi lingkungan dan kesehatan publik?
Satu hal yang pasti, kebijakan ini menunjukkan bahwa perang antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan masih jauh dari kata selesai.
0 Comments





- Banggakan Produk Lokal! Studio Pembuat Film 'Parasite' Gandeng Imajinari, Siap Bikin Versi Remake 'Agak Laen'
- DC Studios Ungkap Proyek Baru, Dari, Batman, Horor Clayface, Hingga Serial Starfire
- Luna Maya Ngaku Stres Main Film Ini: 'Susah Nggak Ketawa, Script-nya Kacau Balau!
- Jelang Puncak Haji 2025, Arab Saudi Kerahkan Ratusan Ambulans dan Tim Medis Siaga 24 Jam di Mekkah
- Terjadi Lonjakan Vaksinasi Flu di Singapura Pasca Kematian Aktris Barbie Hsu
- Rossa Bikin Ribuan Penonton Histeris dengan Konser Megahnya!
- Boyband Treasure Akhiri Tur AS Perdana dengan Antusiasme Tinggi dan Visi Jangka Panjang
- Paramount Digugat oleh Sepupu dari Penulis "Top Gun: Maverick" karena Diduga Curi Gagasan Adegan Aksi
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!