Heboh! Bapak-Bapak Berkaos Persib Dikeroyok di Stasiun Jatinegara, Ternyata Penyandang Disabilitas

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah video yang memperlihatkan seorang bapak-bapak berkaos Persib dikejar dan dikeroyok oleh sekelompok oknum suporter di Stasiun Jatinegara viral di media sosial. Peristiwa ini pertama kali diunggah oleh akun X @TukangKomporin pada 17 Februari 2025 dan langsung menarik perhatian publik.

Korban Dikejar hingga Turun ke Rel

Dalam video tersebut, terlihat korban yang mengenakan kaos biru Persib lengan pendek dan celana hitam berusaha melarikan diri dari kejaran sekelompok suporter. Ia bahkan nekat turun ke rel untuk menyeberangi peron guna menghindari serangan.

Meski sudah berusaha menjauh, korban tetap dikejar hingga harus menyeberangi dua jalur rel. Situasi semakin mencekam ketika para suporter terus mengejar tanpa memperdulikan keselamatan korban.

Beruntung, petugas keamanan stasiun segera bertindak cepat dengan mengamankan korban sebelum ia mengalami luka yang lebih parah.

Korban Ternyata Penyandang Disabilitas

Dalam video lain yang diunggah akun tersebut, tampak korban sudah berada di rumah dalam kondisi selamat. Fakta lain yang kemudian terungkap adalah bahwa korban ternyata seorang penyandang disabilitas, yakni tuna wicara. Hal ini semakin memicu kemarahan netizen yang mengecam tindakan pengeroyokan tersebut.

Banyak warganet menyayangkan aksi kekerasan yang terjadi di ruang publik seperti stasiun, terlebih terhadap seseorang yang tidak bisa berkomunikasi secara verbal untuk meminta pertolongan.

Mereka berharap pihak berwenang dapat mengusut kasus ini dan memberikan tindakan tegas terhadap para pelaku.

Reaksi Publik dan Harapan Akan Keamanan di Transportasi Umum

Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya keamanan di fasilitas umum seperti stasiun kereta. Banyak netizen menyerukan agar pihak keamanan lebih sigap dalam mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

Selain itu, aksi solidaritas pun muncul dari berbagai kalangan yang mengecam kekerasan terhadap penyandang disabilitas.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak manapun terkait tindakan hukum yang akan diambil.

Namun, publik berharap para pelaku dapat segera diidentifikasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku guna memberikan efek jera serta memastikan keamanan bagi semua pengguna transportasi umum.