TRAGIS! Siswa SMK Tewas di Pentas Seni Usai Perankan Adegan Bunuh Diri

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah insiden menggemparkan terjadi di SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, ketika seorang siswa berinisial MRD (17) meninggal dunia setelah memerankan adegan bunuh diri dalam sebuah pentas seni.

Kejadian tragis ini terjadi di hadapan rekan-rekan sekolahnya yang awalnya mengira adegan tersebut hanya bagian dari pertunjukan. Namun, realitasnya jauh lebih mengerikan, yakni gunting yang digunakan MRD menembus perut dan rongga dada kirinya, menyebabkan luka fatal yang merenggut nyawanya.

Diketahui, gunting tersebut bukan properti resmi dari sekolah. MRD meminjamnya dari seorang teman tanpa sepengetahuan guru atau panitia acara. Setelah insiden terjadi, korban sempat berdiri dan berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh.

Pada saat itu, barulah para penonton menyadari bahwa yang terjadi bukan sekadar akting, melainkan kondisi darurat yang berujung pada kematian tragis.

Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, segera turun tangan untuk menyelidiki peristiwa ini. Hingga saat ini, sebanyak 13 saksi telah diperiksa untuk mengungkap kronologi lengkap kejadian. Para saksi tersebut terdiri dari delapan guru serta lima siswa yang berada di lokasi saat tragedi berlangsung.

Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto menegaskan bahwa pemeriksaan terus dilakukan guna mencari kejelasan terkait insiden ini serta memastikan apakah ada unsur kelalaian yang berkontribusi terhadap kematian korban.

"MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya," kata Tri dilansir dari ANTARA.

Menurut keterangan yang dihimpun dari para saksi, MRD mencoba melakukan adegan tersebut sebanyak tiga kali. Namun, pada percobaan ketiga, gunting yang digunakan benar-benar masuk ke dalam rongga dada sebelah kiri, menyebabkan luka yang fatal.

"Tiga kali melakukan percobaan, percobaan ketiga masuk ke rongga dada sebelah kiri," katanya.

Pada awalnya, banyak yang mengira insiden ini hanyalah bagian dari drama yang tengah dipentaskan. Namun, ketika MRD mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan keseimbangan dan akhirnya ambruk, kepanikan pun melanda seluruh area pementasan.

Korban segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat luka yang terlalu parah.

Kapolres Cimahi menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Barang bukti tersebut meliputi gunting yang digunakan korban, naskah drama yang dipentaskan, serta berbagai properti lain yang ada di panggung saat kejadian berlangsung.

"Polisi masih mendalami isi naskah dan kronologi kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kematian siswa tersebut. Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai," katanya.

Kasus ini telah menjadi perhatian publik dan memunculkan banyak pertanyaan mengenai sistem keamanan di sekolah dalam mengawasi penggunaan properti dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Keluarga korban serta pihak sekolah masih menunggu hasil penyelidikan polisi, sementara masyarakat luas berharap ada langkah konkret yang diambil guna mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.