Prince Royce Kembali ke Akar: Rilis Album 'Eterno' dengan Sentuhan Bachata pada Lagu-Lagu Legendaris

JAKARTA, GENVOICE.ID - Lebih dari satu dekade setelah meraih ketenaran lewat cover bachata dari lagu klasik "Stand By Me", Prince Royce kembali mengeksplorasi formula awal yang membesarkan namanya.

Dilansir dari Variety, dalam album terbarunya yang bertajuk Eterno, musisi berdarah Dominika-Amerika ini mempersembahkan versi baru dari lagu-lagu legendaris seperti "Yesterday" milik The Beatles, "How Deep Is Your Love" dari Bee Gees, hingga "I Want It That Way" milik Backstreet Boys, semuanya dibalut dalam irama bachata khasnya.

Prince Royce Kembali ke Akar: Rilis Album 'Eterno' dengan Sentuhan Bachata pada Lagu-Lagu Legendaris
- (Dok. Antonio Ajam).

"Album ini saya beri judul Eterno karena berisi lagu-lagu abadi. Lagu-lagu ini mungkin baru bagi anak-anak muda saat ini, atau bahkan belum dikenal di beberapa wilayah Latin," ujar Royce dalam wawancara bersama Variety.

Ia mengaku prosesnya penuh nostalgia dan merupakan cara untuk mengenalkan kembali lagu-lagu klasik kepada generasi baru dengan gaya yang khas Latin dan penuh emosi.

Lahir dengan nama Geoffrey Royce Rojas di Bronx, New York, Royce memulai kariernya setelah merilis versi Spanglish "Stand By Me" pada 2010. Lagu ini kemudian mendapat sertifikasi 24 kali platinum oleh RIAA.

"Versi itu benar-benar mencerminkan siapa saya, campuran antara budaya Dominika dan kehidupan sebagai orang Amerika," katanya.

Setelah kesuksesan tersebut, Royce lebih memilih merilis karya orisinal, menghasilkan sejumlah hit multi-platinum seperti "Corazón Sin Cara" dan "Darte Un Beso". Kolaborasinya dengan artis besar seperti Shakira, Thalia, hingga Bad Bunny turut memperkuat posisinya sebagai ikon Latin pop global dan turut memperluas jangkauan musik bachata ke berbagai penjuru dunia.

Dalam Eterno, Royce mengaransemen ulang lagu-lagu legendaris seperti "Can't Help Falling In Love" (Elvis Presley), "I Just Called To Say I Love You" (Stevie Wonder), dan "Go Your Own Way" (Fleetwood Mac) dalam format bilingual, bahasa Inggris dan Spanyol. Ia memadukan ritme tropis dengan elemen rock, country, hingga folk, memberikan warna baru yang segar namun tetap setia pada semangat aslinya.

Meski terdengar sederhana, proses kreatif dan administratif di balik Eterno cukup kompleks. Royce membutuhkan waktu delapan bulan hanya untuk mengurus perizinan atas 13 lagu di album ini.

"Saya bahkan belum selesai merekam, tapi sudah mulai proses perizinan. Saya sampai harus menyewa tim khusus untuk menangani hal itu," ungkapnya.

Royce juga mengungkap inspirasi di balik beberapa lagu pilihan, seperti "How Deep Is Your Love" yang ia dedikasikan untuk ibunya, dan "Killing Me Softly" yang diadaptasi dengan nuansa ala Fugees, salah satu pengaruh musik terbesarnya. Lagu lainnya, "Stuck On You" dari Lionel Richie, bahkan mendapat pujian langsung dari sang penyanyi aslinya.

"Bisa mendapat dukungan dari artis asli adalah kehormatan besar. Dulu saya sempat tampil bersama Ben E. King, dan itu seperti momen simbolis 'passing the torch'," katanya.

Bagi Royce, Eterno adalah hadiah untuk para penggemar sekaligus jeda kreatif sebelum merilis karya orisinal berikutnya. Ia pun tengah mempersiapkan tur yang direncanakan berlangsung akhir 2025 atau awal 2026.

"Saya masih ada di sini," ujar Royce dengan tawa. "Saya bersyukur masih bisa berkarya dan melakukan apa yang saya cintai."

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Musik
  • Album Debut

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE