Kisah Inspiratif Andrea Pais, Dari Imigran Tanpa Jaringan hingga Menjadi CEO Startup Medis

JAKARTA, GENVOICE.ID - Andrea Pais adalah bukti nyata bahwa ketekunan dan inovasi dapat membawa seseorang mencapai kesuksesan di negeri asing.

Dilansir dari Technical.ly, pada awalnya, Andrea Pais datang ke Amerika Serikat tanpa koneksi, hingga kini, Pais menjabat sebagai co-founder dan CEO Novel Microdevices, sebuah perusahaan diagnostik medis yang berbasis di Baltimore. Bersama saudaranya, Rohan Pais, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Teknik, ia mengembangkan sistem uji portable dan tahan lama untuk mendeteksi berbagai penyakit.

Kisah Inspiratif Andrea Pais, Dari Imigran Tanpa Jaringan hingga Menjadi CEO Startup Medis
- (Dok. Technical.ly).

Namun, mendirikan startup bukanlah rencana awalnya. Awalnya, Pais bekerja di SB Microsystems, sebuah perusahaan yang mengembangkan prototipe perangkat medis. Bersama Rohan, ia melihat kesuksesan perusahaan lain yang memanfaatkan hak kekayaan intelektual yang mereka kembangkan. Hal ini menjadi titik balik bagi keduanya untuk menciptakan teknologi sendiri yang dapat meningkatkan akses kesehatan global.

Pais tiba di Amerika Serikat pada tahun 2005 dengan visa pelajar F-1 untuk melanjutkan pendidikan di bidang teknik elektro di University of Cincinnati. Selama kuliah, ia bekerja sebagai tutor matematika, yang membantunya membangun jaringan sosial. Setelah menyelesaikan studi masternya, ia melanjutkan ke program doktoral di University of Florida.

Namun, tiga tahun kemudian, ia memutuskan untuk beralih ke industri dan mendapatkan gelar master kedua sebelum bekerja di SB Microsystems dengan visa kerja H-1B.

Pada tahun 2014, Pais dan Rohan mendirikan Novel Microdevices sebagai perusahaan konsultasi pengembangan produk. Namun, pada 2017, mereka memusatkan perhatian pada pengembangan teknologi diagnostik yang lebih cepat, murah, dan efektif, terutama untuk daerah dengan sumber daya terbatas. Latar belakang mereka sebagai imigran dari India memberi wawasan mendalam tentang kebutuhan pasar terhadap alat diagnostik yang mini, otomatis, dan dapat digunakan tanpa listrik.

Bekerja dengan keluarga tidak selalu mudah, tetapi bagi Pais, bekerja dengan saudara kandung justru menjadi aspek yang paling memuaskan dalam perjalanannya. Mereka saling menantang, melengkapi, dan mendorong satu sama lain. Kepercayaan yang telah terbentuk sejak kecil menjadi pondasi kuat dalam bisnis mereka.

Meski begitu, mereka harus belajar memisahkan kehidupan pribadi dan profesional. Beberapa pertengkaran terjadi, tetapi mereka segera menyadari bahwa untuk bisa maju bersama, mereka harus menetapkan batasan yang jelas. Kini, Pais bertanggung jawab atas pendanaan, visi, dan arah teknis perusahaan, sementara Rohan fokus pada pengembangan produk dan teknik.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Pais adalah mengumpulkan dana. Sebagai pengusaha pertama kali sekaligus imigran, membangun kredibilitas dengan investor bukanlah hal mudah. Awalnya, Novel Microdevices kesulitan mendapatkan investasi dari modal ventura, sehingga mereka beralih ke pendanaan non-dilutif dari National Institutes of Health (NIH). Pais belajar menulis proposal hibah dengan baik, yang akhirnya membantu mereka mendapatkan dana awal untuk membangun prototipe dan mengumpulkan data.

Langkah besar mereka dimulai ketika seorang profesor dari Johns Hopkins, Dr. Charlotte Gaydos, memberi mereka kesempatan untuk mempresentasikan teknologi mereka. Gaydos memberi mereka dana awal sebesar 50.000 dolar AS, yang membuka jalan bagi Novel Microdevices untuk mendapatkan lebih banyak pendanaan dan dukungan dari Johns Hopkins.

Selain itu, suami Pais yang merupakan seorang dokter turut memberikan advis dan investasi. Mereka juga menerima pendanaan dari TEDCO Builder Fund, yang tidak hanya memberikan dana, tetapi juga akses ke mentor dan ahli regulasi.

Pais percaya bahwa latar belakang sebagai imigran adalah aset, bukan hambatan. Kemampuan beradaptasi dan menghadapi tantangan di lingkungan baru membangun ketahanan, yang sangat penting dalam dunia bisnis.

Ia memberikan tiga saran utama bagi imigran yang ingin menjadi pengusaha. Pertama, memiliki keberanian untuk mengambil langkah awal. Kedua, tidak takut untuk belajar dan beradaptasi sepanjang perjalanan. Ketiga, mengelilingi diri dengan orang-orang yang percaya dan mendukung. Dengan komunitas dan dukungan yang tepat, perjalanan kewirausahaan yang sulit akan menjadi lebih mudah.

Dengan berbagai tantangan yang telah ia hadapi dan atasi, Andrea Pais menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya para imigran yang ingin meraih kesuksesan di negeri asing.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • One Direction
  • Liam Payne

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE