Nyeri Haid Parah Bisa Jadi Akibat Depresi? Simak Fakta Mengejutkan Ini!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Banyak wanita sering mengeluhkan nyeri haid yang menyiksa setiap bulan. Selama ini, kita mungkin mengira bahwa rasa sakit tersebut murni karena kondisi fisik. Tapi ternyata, penelitian terbaru menemukan bahwa depresi bisa menjadi penyebab utama dari nyeri haid yang parah! Nggak cuma itu, kurang tidur juga bisa memperburuk kondisi ini. Kok bisa? Simak penjelasannya di bawah ini!

Dilansir dari Medical Daily, Dismenore atau nyeri haid parah dialami sekitar 15 persen wanita. Biasanya, nyeri ini muncul sebelum menstruasi dan berkurang dalam beberapa hari. Jika terjadi tanpa adanya penyakit tertentu, kondisi ini disebut dismenore primer. Penyebabnya adalah kadar prostaglandin yang tinggi-zat mirip hormon yang membuat rahim berkontraksi lebih kuat. Sementara itu, dismenore sekunder disebabkan oleh gangguan kesehatan seperti endometriosis atau fibroid rahim.

Nyeri Haid Parah Bisa Jadi Akibat Depresi? Simak Fakta Mengejutkan Ini!
- (Dok. Freepik).

Depresi Bisa Jadi Pemicu Nyeri Haid?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Briefings in Bioinformatics mengungkapkan bahwa depresi memiliki pengaruh besar terhadap dismenore primer. Studi ini menganalisis sekitar 600 ribu kasus dari populasi Eropa dan 8 ribu dari populasi Asia Timur, dan hasilnya cukup mengejutkan.

"Temuan kami memberikan bukti awal bahwa depresi mungkin menjadi penyebab, bukan akibat, dari dismenore, karena kami tidak menemukan bukti bahwa nyeri haid meningkatkan risiko depresi," ujar penulis utama penelitian, Shuhe Liu dari Xi'an Jiaotong-Liverpool University, Tiongkok.

Kurang Tidur Memperparah Rasa Sakit

Hal menarik lainnya yang ditemukan dalam studi ini adalah peran tidur dalam hubungan antara depresi dan nyeri haid. Banyak orang dengan depresi juga mengalami gangguan tidur, dan hal ini ternyata bisa memperburuk rasa sakit saat menstruasi.

"Kami menemukan bahwa gangguan tidur yang meningkat dapat memperburuk nyeri haid. Oleh karena itu, mengatasi masalah tidur mungkin menjadi kunci dalam menangani kedua kondisi ini," tambah Liu.

Perlu Skrining Kesehatan Mental bagi Penderita Nyeri Haid

Para peneliti menekankan bahwa studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami hubungan antara depresi dan nyeri haid secara lebih mendalam. Namun, berdasarkan hasil saat ini, mereka merekomendasikan adanya peningkatan skrining kesehatan mental bagi wanita yang sering mengalami nyeri haid parah.

Menurut Liu, langkah ini dapat membantu menyediakan perawatan yang lebih personal, mengurangi stigma, serta meningkatkan layanan kesehatan bagi mereka yang terdampak.

"Depresi dan nyeri haid memiliki dampak besar pada kehidupan wanita di seluruh dunia, tetapi hubungan antara keduanya masih belum sepenuhnya dipahami. Tujuan kami adalah menyelidiki masalah ini secara mendalam, mengungkap hubungan kompleks tersebut, dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasinya," ujar Dr. John Moraros, salah satu peneliti utama dari Xi'an Jiaotong-Liverpool University.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Jika kamu sering mengalami nyeri haid yang luar biasa, mungkin sudah saatnya untuk memperhatikan kesehatan mental dan pola tidurmu. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjaga pola tidur yang teratur dan berkualitas

  • Mengelola stres dengan meditasi atau olahraga

  • Berkonsultasi dengan dokter atau psikolog jika merasa sering cemas atau sedih

  • Mengonsumsi makanan sehat yang dapat membantu keseimbangan hormon

Menjaga kesehatan bukan hanya soal fisik, tapi juga mental! Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa nyeri haid sudah mengganggu keseharianmu. Ingat, tubuh dan pikiranmu sama-sama butuh perhatian!

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Menjaga Kesehatan
  • depresi
  • Haid

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE