Kekayaan Para Miliarder AS Meningkat Pesat di Masa Kepemimpinan Biden

Selama masa pemerintahan Presiden Joe Biden, kekayaan para miliarder di Amerika Serikat mengalami lonjakan yang signifikan, meskipun Biden sebelumnya memperingatkan adanya ancaman dari "oligarki" yang dapat mengganggu demokrasi AS. Menurut Bloomberg Billionaires Index, 100 orang terkaya di AS bertambah lebih dari $1,5 triliun dalam empat tahun terakhir. Di antara mereka, tokoh-tokoh teknologi seperti Elon Musk, Larry Ellison, dan Mark Zuckerberg mendominasi daftar ini.

Dalam pidatonya, Biden menyoroti adanya konsentrasi kekayaan dan kekuasaan yang semakin terpusat di tangan segelintir orang super kaya. Hal ini dianggap mengancam hak dasar dan kebebasan masyarakat AS serta peluang bagi banyak orang untuk maju. Meskipun begitu, meski para miliarder semakin kaya, sebagian besar warga AS juga merasa sedikit lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pasar saham dan properti.
Namun, meski ada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, ketimpangan antara orang kaya dan miskin semakin lebar. Bagi para miliarder seperti Elon Musk, kekayaan mereka telah melesat pesat selama pemerintahan Biden. Bahkan, Musk kini menjadi orang terkaya di dunia, setelah kekayaannya naik drastis sejak Biden menjabat. Sementara itu, semakin banyak warga AS yang merasa khawatir dengan pengaruh politik orang kaya, dengan 60% orang merasa mereka memiliki terlalu banyak kekuasaan politik.

Kekayaan Para Miliarder AS Meningkat Pesat di Masa Kepemimpinan Biden
- (Dok. freepik.com).

Biden sendiri berjanji untuk meningkatkan pajak bagi orang kaya dan menutup celah hukum yang ada. Namun, sebagian besar rencana pajak yang dia ajukan tidak berhasil disetujui oleh Kongres. Meski demikian, beberapa kebijakan seperti ekspansi kredit pajak anak dan pajak atas pembelian saham perusahaan telah membantu mengurangi ketimpangan pendapatan.

Meskipun kekayaan banyak orang kaya di AS meningkat, ketimpangan tetap menjadi masalah besar. Bagi banyak orang yang tidak berpendidikan tinggi, kekayaan mereka terus menurun. Hal ini bisa semakin diperburuk dengan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan yang berpotensi menggantikan banyak pekerjaan, sementara meningkatkan keuntungan perusahaan besar.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Meutya Hafid
  • Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)
  • Staf Khusus (Stafsus)
  • Raline Shah

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE