Akses ke AI Canggih OpenAI Bakal Perlu Verifikasi Identitas, Ini Alasannya!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Mulai sekarang, bersiaplah buat kalian para pengguna teknologi kecerdasan buatan dari OpenAI. Ada aturan baru nih yang bisa bikin cara kalian mengakses layanan AI jadi agak ribet. Yap, kabarnya OpenAI bakal mewajibkan proses verifikasi ID buat sebagian pengguna yang pengen pakai model-model AI tercanggih mereka.

Dilansir dari TechCrunch, perubahan ini pertama kali muncul di laman bantuan resmi OpenAI yang baru-baru ini diperbarui. Dalam laman itu disebutkan bahwa OpenAI bakal memperkenalkan sistem baru bernama "Organisasi Terverifikasi" yang jadi semacam syarat tambahan buat bisa pakai fitur-fitur premium di platform mereka.

Akses ke AI Canggih OpenAI Bakal Perlu Verifikasi Identitas, Ini Alasannya!
- (Dok. OpenAI).

Buat proses verifikasinya sendiri, pengguna harus memberikan identitas resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dari negara-negara yang didukung oleh OpenAI. Yang perlu dicatat juga, satu ID cuma bisa dipakai buat verifikasi satu organisasi aja, dan itu pun hanya bisa dilakukan setiap 90 hari sekali.

OpenAI menjelaskan tujuan kebijakan baru ini bukan cuma buat gaya-gayaan. Mereka bilang, "Di OpenAI, kami menganggap serius tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa AI dapat diakses secara luas dan digunakan dengan aman.", dilansir dari ANTARA.

Lebih lanjut dijelaskan, "Sayangnya, sebagian kecil pengembang sengaja menggunakan API OpenAI yang melanggar kebijakan penggunaan kami. Kami menambahkan proses verifikasi untuk mengurangi penggunaan AI yang tidak aman sekaligus terus menyediakan model canggih bagi komunitas pengembang yang lebih luas."

Pihak OpenAI juga menyebut langkah ini penting untuk menjaga keamanan penggunaan AI, terutama karena model AI mereka sekarang makin pintar dan makin powerful. Semakin canggih teknologinya, semakin besar juga potensi penyalahgunaannya. Makanya mereka merasa perlu bikin filter ekstra.

OpenAI sebelumnya juga udah merilis beberapa laporan soal usaha mereka mencegah penyalahgunaan teknologi AI, bahkan sampai menyinggung soal kelompok tertentu dari Korea Utara yang diduga pernah menyalahgunakan model AI mereka lewat API.

Nggak cuma soal keamanan aja, proses verifikasi ini juga disebut berkaitan sama perlindungan hak kekayaan intelektual. Di awal 2025, Bloomberg sempat memberitakan soal dugaan pencurian data yang dilakukan oleh DeepSeek, perusahaan AI dari Tiongkok, yang kabarnya mengakses data OpenAI secara ilegal lewat API.

Sebagai tanggapan atas insiden itu, OpenAI bahkan sampai memblokir akses ke layanannya dari wilayah Tiongkok sejak musim panas 2024.

Buat kalian yang aktif di dunia pengembangan teknologi atau AI, info ini penting banget untuk disimak. Jangan sampai tiba-tiba nggak bisa akses fitur karena belum verifikasi ID ya!

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • ChatGPT
  • OpenAI

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE