Waspada Post Holiday Blues! Kenali Gejala dan Cara Ngatasinnya Setelah Liburan Panjang

JAKARTA, GENVOICE.ID - Liburan panjang memang selalu ditunggu-tunggu. Bebas dari deadline, bisa tidur sepuasnya, jalan-jalan bareng keluarga atau sahabat, dan pastinya jauh dari rutinitas yang bikin penat. Tapi, nggak sedikit orang yang justru ngerasa down setelah liburan selesai. Rasanya kayak nggak semangat ngapa-ngapain, mood jelek terus, bahkan pengen kabur balik liburan lagi. Nah, kondisi ini dikenal sebagai post holiday blues.

Menurut Teresa Indira Andani, psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, post holiday blues adalah hal yang wajar terjadi ketika seseorang harus balik ke rutinitas setelah menikmati waktu libur yang menyenangkan.

"Setelah menikmati liburan yang menyenangkan, banyak orang mengalami post-holiday blues..." jelas Teresa, dilansir dari ANTARA.

Post holiday blues muncul karena perbedaan besar antara suasana liburan yang santai, fleksibel, dan penuh eksplorasi, dengan kehidupan sehari-hari yang penuh jadwal ketat, tanggung jawab, dan tekanan. Nggak heran kalau banyak yang jadi lemas mental begitu balik ke kantor atau sekolah.

Liburan punya banyak sisi positif, apalagi kalau udah direncanain lama dan penuh excitement. Misalnya, traveling ke tempat impian atau momen hangat bareng keluarga saat pulang kampung. Tapi begitu semua itu selesai, muncul rasa hampa, kehilangan, dan kangen suasana libur.

"Liburan sering kali memberikan excitement tinggi... Setelah kembali, terjadi gap emosional yang besar..." tambahnya.

Selain faktor emosional, capek fisik gara-gara perjalanan jauh, jet lag, atau langsung dihadapkan sama tumpukan kerjaan juga bisa memperparah kondisi ini. Bahkan, meskipun umumnya post holiday blues cuma berlangsung sebentar, dalam beberapa kasus, bisa berkembang jadi masalah kesehatan mental yang serius kayak depresi, cemas berlebih, atau burnout.

Gejalanya juga harus diwaspadai. Misalnya:

• Susah fokus lama-lama

• Perasaan sedih atau cemas yang nggak ilang-ilang

• Gangguan tidur atau pola makan berubah drastis

• Kehilangan minat terhadap aktivitas harian

"Jika gejala di atas berlangsung lebih dari dua minggu... sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog..." ujar Teresa yang juga praktek di Klinik Vajra Gandaria, Jakarta Selatan.

So, kalau kamu abis liburan dan mulai ngerasa nggak stabil, jangan anggap remeh ya. Jaga kesehatan mental itu sama pentingnya kayak jaga fisik. Istirahat cukup, atur jadwal pelan-pelan, dan jangan sungkan ngobrol sama profesional kalau mulai overwhelmed. Karena kembali ke rutinitas itu bukan berarti harus kehilangan semangat!