Teknologi Printer 3D Bisa Ubah Masa Depan Konstruksi di Luar Angkasa
Teknologi pencetakan 3D baru yang dirancang untuk kondisi tanpa gravitasi membawa umat manusia semakin dekat pada pembuatan benda langsung di luar angkasa, seperti dikutip dari BBC.
Dr. Gilles Bailet, dari jurusan Teknik di James Watt Glasgow University, telah merancang sistem pencetakan 3D yang dapat digunakan dalam penerbangan luar angkasa. Teknologi yang telah diuji dalam pesawat penelitian nol gravitasi ini diharapkan dapat membuat eksplorasi luar angkasa lebih berkelanjutan guna mengurangi limbah antariksa.
"Seiring dengan menurunnya biaya pengiriman benda ke luar angkasa, kita melihat semakin banyak benda yang dikirim ke luar angkasa dan ini tidak berkelanjutan," kata Dr. Bailet, dikutip dari BBC pada Senin, (13/1).
"Ide kami adalah mampu memproduksi barang secara langsung di luar angkasa menggunakan pencetakan 3D dan dengan begitu, kita membuka peluang untuk daur ulang di luar angkasa dan mewujudkan ekonomi sirkular sepenuhnya," imbuhnya.
Printer 3D ini pertama kali dikirim ke International Space Station (ISS) pada tahun 2014, dan sejak saat itu penelitian tentang manufaktur di luar gravitasi terus berkembang, baik di bumi maupun di orbit.
Prototipe printer 3D Dr. Bailet menggunakan bahan granular, bukan filamen seperti yang umum digunakan di Bumi. Teknologi ini memungkinkan material dari tangki penampung dipindahkan ke nozzle printer dengan kecepatan lebih tinggi, meskipun tetap menghadapi tantangan mikrogravitasi dan ruang hampa.
Teknologi tersebut juga telah diuji pada November lalu sebagai bagian dari kampanye penerbangan parabola ke-85 dari European Space Agency (ESA) bersama Novespace di Bordeaux, Prancis.
Perlengkapan uji dibawa dalam tiga penerbangan yang memberikan lebih dari 90 periode singkat tanpa gravitasi, masing-masing berlangsung selama 22 detik. Periode ini diperoleh saat pesawat melakukan manuver naik-turun tajam menyerupai rollercoaster, sehingga pesawat tersebut dijuluki 'vomit comet'.
"Melihat teknologi itu benar-benar bekerja dengan sempurna seperti yang saya rancang benar-benar menakjubkan, sangat emosional," ungkap Dr. Bailet
Nantinya, teknologi ini diharapkan bisa memungkinkan pembuatan perangkat langsung di luar angkasa, seperti reflektor surya untuk menghasilkan energi nol karbon yang dapat ditransmisikan kembali ke Bumi, antena komunikasi yang lebih canggih, atau stasiun penelitian farmasi untuk menghasilkan obat yang lebih murni dan efektif.
Teknologi Printer 3D Bisa Ubah Masa Depan Konstruksi di Luar Angkasa
0 Comments





- Kenali Perbedaan Hotel dan Service Residence, Mana yang Lebih Cocok untuk Staycation?
- Perluas Kapasitas Cloud dan AI, Microsoft Investasi $3 Miliar di India
- Hogwarts Punya Wajah Baru! Janet McTeer Perankan McGonagall, Paapa Essiedu Jadi Snape di Serial Harry Potter
- Heboh Hailey Bieber ‘Unfollow’ Justin di Instagram, Ternyata Ini Alasannya!
- Ratusan Warga Kebon Jeruk Meriahkan Pawai Obor Sambut Ramadhan 1446 H
- Lirik Lagu ‘Apanya Dong’ Karya Titiek Puspa, Jadi Soundtrack Cinta Gengsi Gen Z Zaman Dulu
- Sejarah Baru di Hollywood, Peran Aktor Wanita Akhirnya Setara dengan Pria di 2024
- Rumor One Direction Reuni di Panggung Brit Awards, Beri Penghormatan untuk Liam Payne
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!