Hati-Hati! Posisi Tidur Ini Bisa Picu Operasi Tulang Belakang di Usia Muda
JAKARTA, GENVOICE.ID - Tidur seharusnya menjadi waktu bagi tubuh untuk pulih dan beristirahat. Namun tahukah Anda bahwa posisi tidur yang salah justru bisa menjadi pemicu gangguan tulang belakang yang serius, bahkan berujung pada tindakan operasi?
Dilansir dari Antara, menurut sejumlah ahli bedah dan terapis tulang belakang, banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan tidur mereka bisa menjadi akar masalah nyeri kronis yang kerap muncul di pagi hari. Posisi tidur tengkurap, misalnya, disebut sebagai salah satu posisi terburuk bagi kesehatan tulang belakang. Tidur dengan posisi ini dapat menyebabkan leher terpelintir secara tidak alami, menekan sendi tulang belakang, serta merusak kelengkungan alami punggung bawah.
"Posisi ini memicu hiperekstensi lumbal dan rotasi serviks yang sangat berisiko, terutama bagi mereka yang sudah memiliki gangguan tulang belakang seperti spondylolisthesis atau disfungsi sendi faset," ungkap Dr. Karunakaran, konsultan senior di departemen bedah tulang belakang MGM Healthcare, Chennai.
Selain tengkurap, posisi tidur "bintang laut" atau telentang dengan lengan di atas kepala juga bisa menyebabkan kompresi saraf dan pembuluh darah di bahu serta punggung atas. Begitu juga posisi meringkuk seperti janin yang terlalu melengkung, meskipun populer ternyata bisa membatasi pernapasan dan menimbulkan kekakuan pada pinggul dan lutut.
Lalu, posisi tidur seperti apa yang aman?
Para ahli menyarankan dua posisi utama, yakni:
-
Telentang dengan bantal di bawah lutut. Posisi ini menjaga tulang belakang tetap netral dan mengurangi tekanan pada punggung bawah.
-
Miring dengan lutut sedikit ditekuk dan bantal di antara paha. Posisi ini memberi ruang pada tulang belakang dan membantu meredakan tekanan, sangat ideal bagi penderita herniasi diskus atau stenosis.
"Meletakkan bantal kecil di bawah lutut dapat membantu menyelaraskan panggul dan meredakan ketegangan di punggung bawah," jelas Dr. Karunakaran. Hal ini juga didukung oleh Dr. Jayabalan yang menekankan pentingnya pemilihan bantal dan kasur yang tepat untuk menopang posisi tidur.
Menurutnya, bantal yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan ketegangan otot leher. Sementara itu, kasur yang terlalu keras atau terlalu empuk juga dapat memperburuk kelainan postur.
"Kalau Anda sering merasa nyeri atau mati rasa setelah bangun tidur, bisa jadi tubuh Anda sedang memberi sinyal bahwa posisi tidur selama ini salah," tambahnya. Ia menekankan pentingnya mengenali perubahan tubuh dan segera menyesuaikan posisi tidur sebelum masalah menjadi kronis.
Tak hanya kenyamanan, tidur dengan posisi yang benar terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Bahkan, penyesuaian sederhana seperti menambah bantal penyangga bisa menjadi langkah awal mencegah risiko tindakan medis serius di masa depan.
0 Comments





- Warner Bros. Discovery Luncurkan 'WBD Storyverse' untuk Kemitraan Brand yang Kreatif dan Unik
- Seram! Pria Ini Diduga Mengikuti dan Melakukan Vandalis Setelah Menabrak Rumah Jennifer Aniston
- John Wick Chapter 4 Siap Menggebrak Bioskop Tiongkok, Dua Tahun Setelah Perilisan Global
- George Clooney dan Sejumlah Aktor Bintang Besar Raih Nominasi Pertama Tony Awards: Siapa Saja yang Terkejut?
- Ketum PSSI Pasang Target Menang Lawan Tiongkok: 'Ini soal Harga Diri Bangsa!'
- Tantang Dominasi Nvidia, OpenAI Siap Produksi Chip AI Sendiri
- Geger! Gunung Binaiya Ditutup Usai Pendaki Ditemukan Meninggal Setelah Hilang 21 Hari
- Niatnya Inovatif, Nyatanya Ganggu! Teknologi Baru dari Film M3GAN Justru Hancurkan Pengalaman Nonton
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!