Mengapa Tantangan Royalti Masih Mengintai Penulis Lagu Meskipun Spotify Sudah Siapkan Miliaran Dolar AS?

JAKARTA, GENVOICE.ID - Spotify mengumumkan bahwa pada tahun 2024, mereka telah membayarkan lebih dari 10 miliar dolar AS kepada industri musik, menjadikan total pembayaran sejak berdiri pada 2006 hampir 60 miliar dolar AS. Sebagai layanan berlangganan musik terbesar di dunia, Spotify menegaskan bahwa mereka mengalokasikan 70% dari setiap dolar yang dihasilkan untuk industri musik, angka yang tergolong besar dibandingkan bisnis lain.

Dilansir dari Variety, perusahaan mengungkapkan bahwa pada 2024, hampir 1.500 artis memperoleh lebih dari 1 juta dolar AS hanya dari royalti di Spotify. Jika digabungkan dengan sumber pendapatan musik lainnya, angka tersebut diperkirakan lebih dari 4 juta dolar AS per artis.

Mengapa Tantangan Royalti Masih Mengintai Penulis Lagu Meskipun Spotify Sudah Siapkan Miliaran Dolar AS?
- (Dok. Jakub Porzycki/NurPhoto via Getty Images).

Selain itu, artis independen dan label rekaman kecil juga mendapatkan keuntungan besar. Secara kolektif, mereka berhasil meraup lebih dari 5 miliar dolar AS dari Spotify tahun ini.

Namun, ada hal yang perlu dicatat, seperti layanan streaming lainnya, Spotify tidak membayar musisi secara langsung, melainkan melalui pemegang hak yang biasanya label rekaman dan penerbit musik, kemudian membagi pendapatan kepada artis, penulis lagu, produser, dan pihak terkait lainnya. Artinya, anggapan bahwa setiap artis dari 1.500 daftar teratas membawa pulang lebih dari 1 juta dolar AS setahun dari Spotify adalah keliru.

Dari total lebih dari 20 miliar dolar AS yang dibayarkan Spotify dalam dua tahun terakhir, sekitar 4,5 miliar dolar AS dialokasikan untuk pemegang hak penerbitan musik, yang mewakili para penulis lagu. Angka ini meningkat tajam pada 2024, dengan pertumbuhan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, menurut laporan dari MIDIA Research, ada ketimpangan besar dalam pembagian pendapatan streaming. Dari 0,004 dolar AS per streaming, pembagiannya adalah 56% untuk rekaman (label, distributor, dan artis), 30% untuk Spotify sebagai layanan streaming, 14% untuk penerbitan musik (penerbit, organisasi hak cipta seperti ASCAP/BMI, dan penulis lagu)

Lebih jauh lagi, dari 14% bagian penulis lagu, pembagiannya adalah 68% untuk penulis lagu, 17% untuk penerbit, 15% untuk organisasi hak cipta

Namun, perlu diingat bahwa lagu-lagu populer saat ini sering ditulis oleh 3 hingga 12 penulis lagu. Itu berarti mereka harus berbagi persentase kecil dari angka yang sudah kecil tersebut, belum lagi ada manajer dan pihak lain yang juga mendapatkan potongan dari royalti. Dengan sistem ini, penghasilan per streaming yang diterima penulis lagu menjadi sangat kecil.

Sementara itu, industri musik mengkritik langkah Spotify baru-baru ini dalam menggabungkan paket musik dengan audiobook, yang diperkirakan akan memangkas pembayaran royalti ke perusahaan musik hingga 150 juta dolar AS dalam setahun. Langkah ini mendapat kecaman luas dan bahkan memicu gugatan hukum, meskipun disambut baik oleh para pemegang saham Spotify.

Dua raksasa industri musik, Universal Music Group dan Warner Music Group, telah melakukan negosiasi ulang kontrak lisensi mereka dengan Spotify untuk mendapatkan persentase royalti yang lebih baik. Namun, hingga kini belum ada rincian pasti mengenai berapa kenaikan yang mereka dapatkan.

Terlepas dari kontroversi yang ada, tidak bisa dipungkiri bahwa Spotify dan layanan streaming lainnya telah menyelamatkan industri musik dari keterpurukan. Setelah mengalami penurunan drastis selama 15 tahun, industri ini kembali bangkit berkat streaming.

Pendapatan artis peringkat ke-100.000 di Spotify meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam satu dekade, dari kurang dari 600 dolar AS pada 2014 menjadi hampir 6.000 dolar AS pada 2024. Sementara artis peringkat ke-10.000 mengalami peningkatan hampir 4 kali lipat, dari 34.000 dolar AS menjadi 131.000 dolar AS.

Meskipun pertumbuhan ini menggembirakan, sistem pembayaran dalam industri streaming yang kini semakin besar membutuhkan pembaruan. Sistem yang dirancang saat pendapatan masih kecil kini harus disesuaikan agar lebih adil bagi musisi dan pencipta lagu.

Sejumlah proposal reformasi telah diajukan, tetapi pertanyaannya, akankah keputusan yang diambil lebih berpihak pada para pencipta musik, atau tetap menguntungkan para pemegang saham yang menikmati profit besar dari industri ini?

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Spotify
  • Musik

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE