Terjadi Lonjakan Vaksinasi Flu di Singapura Pasca Kematian Aktris Barbie Hsu
JAKARTA, GENVOICE.ID - Lebih dari 2.000 orang di Singapura bergegas membuat janji untuk mendapatkan vaksin influenza pada 4 Februari, hanya sehari setelah kabar mengejutkan tentang meninggalnya aktris Taiwan Barbie Hsu pada 3 Februari, menurut Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).
Dilansir dari The Straits Times, sebagai perbandingan, sepanjang Januari hanya sekitar 3.000 janji temu vaksinasi flu yang dibuat secara online melalui Health Appointment System.
Hsu, yang terkenal karena perannya dalam drama legendaris Meteor Garden, meninggal pada 2 Februari di usia 48 tahun akibat pneumonia terkait influenza saat sedang berlibur bersama keluarganya di Jepang. Meski terjadi lonjakan permintaan vaksin, MOH memastikan bahwa stok vaksin influenza di Singapura masih mencukupi. Otoritas kesehatan juga telah menyiapkan mekanisme bagi institusi kesehatan publik dan klinik dokter umum (GP) untuk mendapatkan pasokan tambahan jika diperlukan.
Kabar meninggalnya Hsu juga memicu lonjakan permintaan vaksin flu di Taiwan dan Hong Kong. Taiwan bahkan harus mengimpor tambahan 100.000 dosis vaksin karena stok vaksin yang didanai pemerintah diperkirakan akan habis dalam waktu satu minggu, menurut laporan Focus Taiwan pada 6 Februari.
kan vaksin influenza. Healthway Medical Group, yang memiliki 63 cabang klinik GP di seluruh pulau, menyatakan bahwa beberapa cabangnya mencatat lonjakan hingga 50% pada 3 dan 4 Februari dibandingkan Senin dan Selasa di bulan Januari.
Sementara itu, Raffles Medical Group mencatat peningkatan permintaan vaksin flu sebesar 20% di lebih dari 40 kliniknya dalam seminggu setelah meninggalnya Hsu.
Dr. Daniel Soong dari Unihealth mengatakan bahwa dalam periode 3-5 Februari, sekitar 10 hingga 12 orang menerima vaksin flu di setiap cabang kliniknya, meningkat dari biasanya hanya 7 hingga 8 orang per minggu. Sebagian besar pasien berusia 30 hingga 40 tahun.
Dtap Clinic, yang memiliki lima cabang di Singapura, juga melaporkan adanya peningkatan permintaan. Dari 3 hingga 6 Februari, enam pasien membuat janji vaksinasi flu, padahal dalam seminggu sebelum kematian Hsu, tidak ada permintaan sama sekali.
Dr. Jonathan Ti, Kepala Petugas Medis Dtap Clinic, mengatakan bahwa pasien muda dan sehat yang berencana bepergian ke Jepang mulai meminta vaksin flu sebagai tindakan pencegahan ekstra setelah membaca berita tentang Hsu.
Ia menambahkan bahwa Februari bukan bulan yang biasanya ramai dengan permintaan vaksin flu, karena kebanyakan orang lebih memilih vaksinasi pada November dan Desember sebelum musim liburan.
Dr. Zhang Qi dari Kingsway Medical Clinic, yang memiliki tiga cabang di Singapura, mengatakan bahwa ada lonjakan langsung setelah berita kematian Hsu tersebar. Ia kini memberikan tiga hingga empat suntikan vaksin flu per hari, jumlah yang biasanya hanya ia lakukan dalam seminggu.
Perusahaan layanan telemedisin Doctor Anywhere juga melaporkan lonjakan lebih dari 20% dalam permintaan vaksin flu dalam dua hari setelah kabar meninggalnya Hsu, baik di delapan klinik fisiknya maupun melalui layanan vaksinasi berbasis rumah.
MOH menyarankan individu yang berisiko tinggi mengalami infeksi influenza parah, seperti lansia dan mereka dengan kondisi medis bawaan, untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan vaksinasi flu.
Vaksin influenza dianjurkan untuk diambil setiap tahun atau dua kali setahun, karena virus flu yang beredar terus berubah dan kekebalan tubuh terhadap virus dapat menurun seiring waktu.
Menurut para dokter, meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi flu adalah perkembangan yang positif. Dr. Soong dari Unihealth mengatakan bahwa selain meningkatnya permintaan vaksin, lebih banyak orang tua kini meminta tes influenza untuk anak-anak mereka ketika mereka menunjukkan gejala flu.
Diagnosis influenza yang akurat memungkinkan pasien memulai pengobatan antivirus lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi, seperti pneumonia.
"Influenza berdampak besar pada kesehatan populasi karena sifatnya yang endemik. Banyak pasien meremehkan pentingnya diagnosis yang akurat, padahal influenza dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia," jelas Dr. Soong.
Komplikasi lain yang bisa terjadi termasuk peradangan pada jantung, otak, atau jaringan otot.
Di Singapura, musim flu di belahan bumi utara umumnya terjadi antara November hingga Februari, sedangkan musim flu di belahan bumi selatan berlangsung dari Mei hingga Juli. Vaksin flu yang diberikan mengandung beberapa strain virus yang diperkirakan paling umum selama musim tersebut.
0 Comments





- VEO 3 Gemparkan Dunia! Google Rilis AI Video Pertama yang Bisa Bersuara dan Berdialog
- Klub Ini Lagi Banyak Duit! Manchester City Siapkan Rp1,2 Triliun untuk Boyong Gelandang AC Milan Tijjani Reijnders
- Kanya Couture Hadirkan Gaun Pesta Glamor nan Praktis di Indonesia Fashion Week 2025
- EA Sports Terancam Bayar Lebih Mahal untuk Hak Pemain di EA College Football 26!
- Terungkap! Ini Alasan Elkan Baggott dan Ragnar Oratmangoen Tak Dipanggil Timnas Indonesia Lawan Tiongkok dan Jepang
- Nostalgia Milenial dan Kekuatan Stitch! Ini Alasan Film 'Lilo & Stitch' Meledak di Box Office hingga Tembus 341 Juta Dol...
- Siap-Siap Liburan! KAI Daop 1 Tambah 5 Kereta Favorit, Tiket Laris Manis Jelang Akhir Mei 2025
- Ketua PSSI Apresiasi Kemenangan Garuda Muda atas Korea Selatan di Piala Asia U-17 2025
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!