Kanya Couture Hadirkan Gaun Pesta Glamor nan Praktis di Indonesia Fashion Week 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Label mode Kanya Couture sukses memikat perhatian publik di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, yang berlangsung pada 28 Mei hingga 1 Juni lalu, dengan koleksi busana pesta glamor yang mengutamakan kenyamanan dan aksesibilitas.

Dilansir dari Antara, ajang ini mengusung material mikado satin dan brokat premium, perancang Kanya Dwanikanti menampilkan deretan gaun elegan yang tak hanya memukau dari segi tampilan, tetapi juga praktis dikenakan untuk berbagai aktivitas, mulai dari berdansa hingga berjalan di ruang terbuka.

"Saya ingin menghadirkan kemewahan yang bersahabat," ujar Kanya dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (10/6). "Busana cantik seharusnya dapat diakses oleh siapa saja, termasuk mahasiswa atau pekerja muda yang ingin merayakan dirinya."

Menonjolkan siluet lembut, warna pastel, serta detail minimalis, koleksi ini mencerminkan semangat perempuan masa kini-aktif, dinamis, dan percaya diri.

"Saya terinspirasi dari perempuan yang lincah namun tetap ingin tampil spesial. Koleksi ini bentuk apresiasi saya terhadap mereka," kata Kanya.

Kanya menegaskan, setiap busana rancangannya dibuat untuk membangun rasa percaya diri pemakainya.

"Saya ingin pembeli merasa dihargai dan dicintai, bukan hanya sebagai konsumen, tapi sebagai individu yang pantas tampil menawan," tambahnya.

Busana dari Kanya Couture dijual dengan harga satuan mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta, menjadikannya pilihan menarik di tengah pasar mode pesta yang kerap identik dengan harga tinggi.

Sebagai bagian dari ekspansi brand, situs web resmi Kanya Couture akan diluncurkan bulan depan untuk memudahkan pemesanan secara daring.

"Saya percaya pada kekuatan digital. Banyak anak muda ingin tampil memukau tapi tak tahu harus beli di mana. Lewat platform online, saya ingin menjangkau mereka lebih luas," ujar Kanya.

Dengan misi menyederhanakan kemewahan dan mendemokratisasi akses ke busana glamor, Kanya Couture tak hanya menyuguhkan gaya, tapi juga pesan kuat tentang inklusi dalam dunia mode.