Donald Trump Sebut Elon Musk ‘Hilang Akal’ dan Anti Damai

JAKARTA, GENVOICE.ID - Konflik antara Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, dan Elon Musk, pengusaha terkaya dunia, semakin memanas. Trump menuduh Musk telah kehilangan kendali pikirannya setelah Musk melancarkan serangan keras di media sosial yang menuduh Trump terkait dengan dokumen rahasia "file Epstein" - berkas yang berhubungan dengan kasus Jeffrey Epstein, pelaku pelecehan anak yang sudah dipenjara.

Melalui platform Truth Social, Trump membagikan pernyataan dari pengacara Epstein, David Schoen, yang menolak keras tuduhan Musk. Schoen menegaskan bahwa Epstein tidak memiliki informasi yang bisa merugikan Trump.

Donald Trump Sebut Elon Musk ‘Hilang Akal’ dan Anti Damai
- (Dok. Financial Times).

Perselisihan yang sebelumnya tampak seperti persahabatan dekat ini kini berubah menjadi permusuhan terbuka. Musk, yang pernah menjadi pendukung utama Trump dalam kampanye pilpres 2024, kini kehilangan tempat istimewa sebagai "teman dekat" sang mantan presiden.

Dalam wawancara dengan ABC News, Trump mengaku tidak tertarik berdamai dengan Musk. Ketika ditanya tentang rumor panggilan telepon rekonsiliasi, Trump menyindir, "Anda maksud orang yang sudah kehilangan akal itu?" dan menambahkan bahwa ia tidak ingin berkomunikasi dengan Musk saat ini.

Trump juga menyinggung Musk dalam wawancara dengan CNN, mengatakan bahwa Musk "memiliki masalah serius." Ia bahkan menyebut hubungannya dengan Musk sebagai "sangat baik" dalam pernyataan untuk Politico, namun laporan dari The New York Times menyebut Trump percaya perilaku Musk dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan.

Pertikaian ini juga berdampak pada dinamika politik dan ekonomi. Musk yang memiliki pengaruh besar melalui platform media sosial X dan kekayaan besar, sempat mengusulkan pendirian partai politik baru yang mewakili mayoritas warga "di tengah." Selain itu, Musk dapat menyuntikkan dana besar pada pemilu berikutnya.

Di sisi lain, ketegangan ini mempengaruhi hubungan Musk dengan pemerintah AS, terutama terkait kontrak NASA untuk program luar angkasa dengan SpaceX. Musk sempat mengancam akan menghentikan misi Dragon, meski kemudian berubah pikiran.

Trump bahkan mengancam untuk mencabut kontrak pemerintah AS dengan Musk, sementara salah satu pendukungnya, Steve Bannon, menyarankan agar Musk dideportasi karena status kewarganegaraannya.

Dampak finansial langsung dirasakan Musk, dengan kekayaannya anjlok $33 miliar dalam satu hari dan nilai saham Tesla turun signifikan.

Perselisihan bermula saat Musk mengkritik keras kebijakan anggaran Trump yang dinilai bisa meningkatkan utang nasional dan menghilangkan jaminan kesehatan bagi jutaan orang.

Meski Musk sempat memberi isyarat ingin berdamai lewat postingan yang mengajak Trump untuk berdamai demi negara, Gedung Putih memastikan tidak ada rencana pertemuan antara keduanya.

Sementara itu, Trump tetap menjalani aktivitas politiknya dengan menyampaikan klaim-klaim kontroversial tentang pasar kerja AS. Musk sendiri terlihat kurang aktif di media sosial, sementara saham Tesla mulai sedikit pulih.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Donald Trump
  • Elon Musk

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE