NATO Kembangkan Sistem Internet Hibrida Berbasis Satelit untuk Antisipasi Gangguan Global
North Atlantic Treaty Organization (NATO) sedang menggarap proyek baru yang disebut Hybrid Space/Submarine Architecture Ensuring Infosec of Telecommunications (HEIST). Proyek ini bertujuan menciptakan sistem internet hibrida yang menggabungkan kabel bawah laut dengan komunikasi satelit untuk menjaga konektivitas di seluruh dunia.
Dilansir dari IFL Science, kabel serat optik yang menghubungkan hampir semua benua di dunia (kecuali Antartika) melalui internet membawa lebih dari 95 persen data global dari bawah laut.
Meskipun cepat dan efektif, kabel bawah laut sangat rentan terhadap kerusakan. Setiap tahun, sekitar 100 hingga 150 kabel putus, sebagian besar biasanya karena kecelakaan yang melibatkan alat penangkap ikan atau jangkar kapal yang terseret di dasar laut.
Karenanya, NATO memutuskan untuk mendanai proyek HEIST guna mengalihkan data melalui luar angkasa sebagai langkah antisipasi terhadap gangguan infrastruktur serta memastikan koneksi internet di dunia tetap terjaga.
"Bayangkan Islandia. Islandia memiliki banyak layanan keuangan dan terhubung ke Eropa serta Amerika Utara melalui empat kabel. Jika keempat kabel itu rusak atau terganggu, Islandia akan sepenuhnya terisolasi dari dunia," ungkap salah satu mahasiswa doktoral di Universitas Cornell yang bekerja pada proyek HEIST, Nicolo Boschetti, dikutip IEEE Spectrum pada Selasa, (7/1).
Proyek HEIST dikerjakan oleh tim internasional yang melibatkan pihak dari beberapa universitas seperti Universitas Cornell, Universitas Johns Hopkins, Universitas Bifröst, Universitas Pertahanan Swedia, dan Institut Teknologi Blekinge. Selain itu pemerintah Islandia dan beberapa perusahaan swasta juga turut terlibat.
Prototipe fungsional dari sistem ini diharapkan bisa selesai dalam dua tahun, dan beberapa bagian program akan mulai diuji pada tahun 2025, seperti dikatakan oleh asisten profesor di Cornell Engineering, Greg Falco.
"Kami sedang menyusun bagian-bagian teka-teki dan mencoba menciptakan ekosistem baru yang besar ini," kata Falco.
HEIST diharapkan dapat mencapai dua tujuan utama, pertama memastikan bahwa ketika kabel mengalami kerusakan, operator dapat segera mengetahui lokasi kerusakan untuk meminimalkan gangguan.
Kedua, proyek ini bertujuan memperluas jumlah jalur internet yang dapat dilalui data. Secara khusus, HEIST akan menyelidiki cara-cara untuk mengalihkan lalu lintas data prioritas tinggi ke satelit di orbit.
"Kami akan membuatnya sangat terbuka, dan kami ingin banyak orang mengkritisinya secara mendalam, kami akan mewujudkan kemampuan ini lebih cepat dari yang diperkirakan siapapun," tandas Falco.
0 Comments





- Katy Perry Siap Meluncur ke Luar Angkasa, Misi All-Women Blue Origin Bakal Jadi Sejarah
- Jennie BLACKPINK Tampil Wild di Coachella 2025, Bawa Nuansa Western Fashion ke Panggung
- Baru Tayang, Drakor ‘When Life Gives You Tangerine’ Duduki Peringkat Teratas di Netflix
- Makeup Glowing Saat Lebaran? Ini Liquid Highlighter yang Wajib Dicoba!
- Rose BLACKPINK Tinggalkan KOMCA, Fokus Kelola Hak Cipta di Pasar Global
- Kobaran Api di Kemayoran Hanguskan 543 Rumah, 1700 Warga Mengungsi
- HBO Umumkan Deretan Pemeran Awal Serial Harry Potter, Ini Daftarnya!
- Teknologi Printer 3D Bisa Ubah Masa Depan Konstruksi di Luar Angkasa
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!