Makan Telur Bikin Bisulan? Ini Fakta Medis yang Jarang Diketahui!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Gen, kamu pasti pernah dengar mitos legendaris soal telur yang katanya bisa bikin bisulan. Tapi, benarkah anggapan itu punya dasar medis, atau cuma mitos yang terus diwariskan turun-temurun?
Telur memang makanan sejuta umat. Gampang dimasak, enak, dan bergizi tinggi. Di balik popularitasnya, muncul kekhawatiran yang sering dibahas-katanya kalau kebanyakan makan telur, bisa-bisa bisulan. Saking seringnya disebut, banyak orang sampai takut makan telur tiap hari. Tapi faktanya, Gen, gak sesimpel itu.
Yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng, apa sebenarnya penyebab bisul dan apakah benar telur bisa jadi pemicunya.
Telur Bukan Penyebab Langsung Bisul
Secara medis, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi telur secara langsung menyebabkan bisulan. Menurut keterangan dari Siloam Hospitals, bisul atau secara medis disebut furunkel, merupakan infeksi pada folikel rambut yang menyebabkan munculnya benjolan merah berisi nanah di kulit dan terasa nyeri saat disentuh.
"Furunkel atau bisul adalah peradangan pada folikel rambut yang dapat menimbulkan gejala berupa munculnya benjolan merah yang berisi nanah pada kulit dan terasa nyeri."
Penyebab utama dari bisul adalah infeksi bakteri bernama Staphylococcus aureus. Bakteri ini sebenarnya hidup normal di kulit atau di dalam hidung tanpa menyebabkan masalah. Tapi, saat ada luka kecil, goresan, atau gigitan serangga, bakteri itu bisa masuk dan menyebabkan infeksi.
Alergi Telur Bisa Bikin Kulit Gatal, Tapi Bukan Sumber Bisul
Nah, mungkin beberapa dari kamu bertanya: "Kalau bukan karena makan telur, kenapa banyak orang yang makan telur terus bisulan?" Jawabannya bisa jadi berkaitan dengan reaksi alergi.
Sebagian orang-terutama anak-anak-memiliki alergi terhadap protein dalam telur. Ketika tubuh menganggap protein telur sebagai zat asing berbahaya, sistem imun langsung bereaksi dan melepaskan zat bernama histamin. Reaksi inilah yang kemudian memunculkan gejala seperti kulit gatal, ruam, atau bahkan bentol-bentol.
Saat kulit gatal, refleks alami kita adalah menggaruk. Dan di sinilah masalah bisa muncul, Gen. Garukan yang berlebihan bisa menyebabkan luka kecil di permukaan kulit. Luka itu bisa jadi pintu masuk bagi bakteri Staphylococcus aureus, yang akhirnya memicu infeksi dan menimbulkan bisul.
Jadi, masalahnya bukan pada telur itu sendiri, tapi pada reaksi alergi dan kebiasaan menggaruk berlebihan yang memperparah kondisi kulit.
Telur Aman, Asal Gak Alergi dan Jaga Kebersihan
Gen, selama kamu gak punya alergi telur dan gak berlebihan dalam konsumsinya, telur justru punya banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan proteinnya tinggi, ada kolin untuk otak, dan selenium yang bagus buat daya tahan tubuh. Tapi kalau kamu merasa sering muncul reaksi aneh di kulit setelah makan telur, bisa jadi itu tanda alergi ringan. Konsultasi ke dokter bisa jadi solusi terbaik.
Dan satu hal yang gak kalah penting: jaga kebersihan kulit, apalagi kalau habis berkeringat atau habis aktivitas di luar rumah. Karena bisul lebih sering muncul karena infeksi bakteri yang masuk lewat luka kecil, bukan dari apa yang kamu makan.
Jadi, jangan asal percaya mitos ya, Gen! Makan telur tetap aman dan sehat asal dalam porsi wajar. Yang penting, kenali kondisi tubuh sendiri, perhatikan kebersihan kulit, dan jangan asal garuk kalau kulit gatal!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!