Awas Spoiler! Ending Mengejutkan di 'Squid Game' Season 3 Bikin Penonton Tak Bisa Move On
JAKARTA, GENVOICE.ID - Serial "Squid Game" kembali hadir dengan musim ketiga sekaligus penutup dari kisah kelam permainan mematikan ini. Padahal, awalnya kisah ini hanya dirancang sebagai film. Namun karena kesuksesan luar biasa, termasuk ditonton hingga ratusan juta kali sebelum musim final tayang, cerita terus berlanjut.
Musim ketiga langsung melanjutkan akhir dari season sebelumnya. Seong Gi-hun kembali memasuki arena permainan, kali ini dengan tekad untuk mengakhiri semuanya. Usahanya menggulingkan sistem di season dua gagal, namun semangatnya belum padam. Bersama sekutu yang tersisa, ia kembali terjun ke permainan yang lebih brutal dan penuh jebakan psikologis.
Pertumpahan Darah di Babak Keempat
Permainan di babak keempat kali ini lebih kejam: para pemain dibagi secara acak menjadi dua kelompok, "Pisau" dan "Kunci". Yang tergabung di kelompok Pisau harus membunuh anggota Kunci untuk tetap hidup. Di tengah kekacauan, Myung-gi yang tergabung di tim Pisau berjanji akan melindungi Jun-hee, mantan pacarnya yang sedang hamil dan berada di tim Kunci.
Namun, janji hanya tinggal janji. Saat Jun-hee melahirkan bayinya, ia dibantu oleh Geum-ja dan dilindungi oleh Hyun-ju. Sayangnya, Hyun-ju malah dibunuh oleh Myung-gi setelah membantu proses persalinan. Pengkhianatan demi pengkhianatan pun terus terjadi.
Sementara itu, Gi-hun berubah menjadi sosok gelap yang dipenuhi dendam. Ia menyalahkan Dae-ho atas kegagalan pemberontakan sebelumnya dan tanpa ampun menghabisinya. Min-su, yang selama ini dibully oleh Nam-gyu, juga ikut terseret dalam kegilaan saat ia membunuh Seon-nyeo karena halusinasi.
Pengorbanan dan Keputusan Berat
Geum-ja yang melihat anaknya, Yong-sik, mencoba membunuh Jun-hee demi bertahan hidup, justru malah membunuh anaknya sendiri demi menyelamatkan Jun-hee dan cucunya. Ia kemudian memohon pada Gi-hun untuk menjaga sang bayi. Namun rasa bersalah tak tertahankan, dan Geum-ja mengakhiri hidupnya malam itu juga.
Babak kelima memperlihatkan tantangan fisik ekstrem: para pemain harus melompati jembatan sempit yang sangat tinggi. Jun-hee menyadari tubuhnya sudah tak mampu, dan memutuskan mengorbankan diri demi menyelamatkan bayinya dan Gi-hun.
Terungkapnya Identitas Front Man
Pada akhir episode keempat, Gi-hun akhirnya dihadapkan langsung dengan pemimpin permainan - sang Front Man, yang ternyata adalah In-ho alias Player 001. In-ho memberi Gi-hun pilihan: bunuh pemain lain dan bawa pulang hadiah, atau bertahan hidup dengan risiko tinggi. Tapi Gi-hun menolak bermain sesuai aturan si VIP. Keputusan ini mengguncang prinsip In-ho yang selama ini percaya bahwa semua orang akan berubah menjadi monster demi uang.
Babak Final dan Akhir yang Emosional
Di ronde terakhir, permainan berubah menjadi adu strategi di menara batu. Para pemain harus saling menyingkirkan untuk melaju ke puncak. Setelah pertarungan sengit, tersisa hanya Gi-hun, Myung-gi, dan bayi Jun-hee. Namun aturan permainan memaksa satu pemain dikorbankan agar ronde dianggap sah. Gi-hun memilih untuk mengorbankan dirinya agar sang bayi bisa bertahan. Di detik terakhir, ia menatap ke arah kamera dan berkata, "Kita bukan kuda. Kita manusia."
Penutup Penuh Harapan
Walau tragis, keputusan Gi-hun justru memberi harapan baru. Front Man yang selama ini yakin bahwa kemanusiaan adalah kelemahan, mulai goyah setelah menyaksikan pengorbanan Gi-hun.
Beberapa bulan kemudian, sang bayi dikirim ke Jun-ho - kakak dari Front Man. Bersama uang hadiah, anak itu menjadi simbol bahwa masih ada manusia yang memilih kebaikan meski dalam sistem yang rusak. Di saat bersamaan, No-eul yang sempat ingin mengakhiri hidup justru berubah pikiran setelah mendengar tangisan bayi itu. Ia memilih hidup dan mengejar harapan untuk menemukan anaknya yang hilang.
Kemungkinan Spin-off
Di adegan terakhir, Front Man terlihat berada di Los Angeles untuk memberikan peninggalan Gi-hun kepada anaknya. Di sana, ia melihat sosok perekrut baru - diperankan oleh Cate Blanchett - tengah memulai proses permainan versi Amerika. Petunjuk ini menjadi sinyal kuat bahwa semesta "Squid Game" belum benar-benar berakhir.
"Squid Game" mungkin tidak memberi akhir yang bahagia. Namun dari pengorbanan, harapan, dan pilihan manusia, penonton diingatkan bahwa meski dunia penuh kekerasan dan ketidakadilan, kita masih bisa memilih menjadi manusia.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!