Wakil Presiden Gibran Minta Pertamina Tuntaskan Krisis BBM di Bengkulu dalam 7 Hari

JAKARTA, GENVOICE.ID - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendesak Pertamina untuk segera mengakhiri krisis kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang tengah melanda Provinsi Bengkulu. Mengutip dari ANTARA News, Rabu (28/5), instruksi ini disampaikan langsung saat kunjungannya ke wilayah tersebut, menyusul antrean panjang dan keluhan masyarakat yang kian memuncak.

"Pak Wapres sudah minta agar Pertamina lakukan apa pun agar antrean BBM tak lagi terjadi," ujar Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, pada Rabu (28/5).

Masalah pasokan BBM ini dipicu oleh pendangkalan jalur laut yang membuat kapal pengangkut BBM tidak bisa bersandar di dermaga Bengkulu dalam dua bulan terakhir. Sebagai solusi sementara, Pertamina mengalihkan distribusi BBM dari provinsi tetangga melalui jalur darat. Namun, keterbatasan jumlah truk tangki membuat pengiriman tak optimal.

"Awalnya ada 13 truk tangki, tapi sempat berkurang menjadi hanya tiga truk karena yang lainnya kembali dipakai untuk kebutuhan industri," ungkap Helmi.

Dampaknya, sejumlah wilayah seperti Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan mengalami kelangkaan BBM cukup parah. Gubernur Helmi memastikan bahwa Pertamina telah kembali mengerahkan 13 truk tangki untuk mengisi kekosongan pasokan.

"Pertamina sudah janji akan menormalkan situasi dalam waktu 4 sampai maksimal 7 hari," tegas Helmi.

Di sisi lain, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi panic buying.

"Distribusi harian pertalite mencapai lebih dari 700 kiloliter dari kebutuhan 600 kiloliter. Begitu juga dengan pertamax yang kami salurkan sesuai kebutuhan, tapi antrean masih terjadi karena pembelian panik," jelasnya.

Pertamina berharap dukungan warga Bengkulu dengan membeli BBM sesuai kebutuhan agar distribusi bisa segera stabil dan krisis tidak berkepanjangan.