Paus Fransiskus Wariskan Sikap Kesederhaan dan Keberpihakan Terhadap Kaum Papa
JAKARTA - Dalam tataran hubungan pemimpin antarnegara di dunia, posisi Paus sebagai pemegang Tahta Suci lebih tinggi dibanding dua pemimpin negara adidaya yaitu Amerika Serikat (AS) dan Russia. Hal itu tak membuat Paus Fransiskus superior, namun justru selalu mengutamakan kesederhanaan serta keberpihakan terhadap kaum papa dan terpinggirkan.
"Keteladanan Paus yang menjadi warisan bagi dunia itulah yang membuat Vatikan dan Kota Roma penuh dengan lautan manusia saat prosesi pemakaman," kata Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi, kepada program berita TG5 seperti dikutip AFP, Sabtu (26/4).
Matteo memperkirakan tidak kurang 400 ribu orang memenuhi Vatikan di Lapangan Santo Petrus dan mereka yang berada di sepanjang rute jalan di Roma untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus telah dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, di Roma Italia pada Sabtu (26/4), sekitar 6 kilometer dari Basilika Santo Petrus, Vatikan, tempat di mana jenazahnya disemayamkan beberapa hari untuk memberi kesempatan kepada umat dan peziarah menyampaikan doa dan penghormatan terakhir kepada mendiang pemimpin umat Katolik dunia itu.
Sejak meninggal hingga prosesi pemakaman pemberitaan Pemimpin Tertinggi Tahta Suci (Holy Empire) Vatikan itu betul-betul menghipnotis dunia.
Pemakaman Paus Fransiskus dimulai dari misa di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Di sana ribuan orang mulai dari rakyat biasa hingga kepala negara dan raja serta para uskup dan kardinal dari seluruh dunia hadir langsung, termasuk Presiden AS, Donald Trump, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan juga utusan khusus Presiden RI, yakni Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Ribuan orang juga telah memenuhi jalanan kota Roma saat mobil yang membawa peti jenazah Paus Fransiskus melintas.
Warga Guatemala Maria Vicente tampak menangis sambil memegang rosario di tangannya ketika melihat peti jenazah Paus dibawa ke Santa Maria Maggiore, gereja favorit Paus di Roma.
"Itu membuat saya sangat sedih. Sungguh mengharukan, bahwa ia meninggalkan kita seperti itu," katanya.
Kesan Mendalam
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Airlangga Surabaya, Basis Susilo yang diminta pendapatnya mengatakan, antusiasme masyarakat dan pemimpin dunia yang hadir dalam pemakaman Paus Fransiskus, membuktikan Paus sebagai figur yang meninggalkan kesan yang dalam di masyarakat dunia.
"Sosok Paus Fransiskus yang sederhana dan bersahabat sangat melekat di mata publik. Beliau dikenal memiliki sifat yang humble, meskipun sebagai pemimpin utama Gereja Katolik. Dia memilih tinggal di Casa Santa Marta, bukan di Istana Vatikan. Begitu juga saat berkunjung ke Indonesia naik maskapai biasa, bukan pesawat khusus, termasuk mobil yang ditumpanginya. Paus Fransiskus memang menolak hal-hal yang berbau eksklusif dan berlebih-lebihan," kata Basis.
0 Comments





- Premanisme Subur Membuat Iklan Investasi Tambah Buruk
- 7 Prinsip Koperasi Perdesaan yang Wajib Dipenuhi
- Ekspor Tinggi Realisasi Bodong? Ternyata Cuma Pinjam Nama
- Apple Perbaiki Pengembangan AI Sesuai Tujuan Awal
- Petani Harus Lebih Banyak Nikmati Manfaat Kenaikan Produksi Pangan Ketimbang Tengkulak
- Hidup Petani! Tanpa Pangan Tidak Ada NKRI
- Daya Beli Masyarakat Melemah, Pemerintah Subsidi Upah
- Menghapus Kuota Tak Berarti Bebas Impor Semua Produk
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!