Will Smith Terkapar di Tengah Piket IATSE, 20 Kru Diberhentikan dalam Kontroversi Video Musik Non-Union!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Jumat ini, bintang Hollywood Will Smith terlibat dalam kontroversi besar saat syuting video musiknya di Quixote Studios, West Hollywood. Meski tengah dihadapkan dengan aksi protes dari International Alliance of Theatrical Stage Employees (IATSE), produksi non-union ini tetap berjalan. Namun, ketegangan meningkat setelah 20 kru diberhentikan hanya satu hari sebelum syuting dimulai.
Dilansir dari Variety, IATSE, yang dikenal karena perjuangannya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di industri film dan televisi, meminta pengakuan dan manfaat kesehatan serta pensiun untuk kru yang terlibat dalam produksi tersebut. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh pihak produser. Dejon Ellis, manajer bisnis IATSE Local 80, mengungkapkan bahwa produser memilih untuk memberhentikan kru setelah permintaan pengakuan itu diajukan.
Sementara itu, Stephen Trivieri, presiden perusahaan produksi Breathe Entertainment, yang memproduksi video musik ini, menyatakan bahwa pengunduran diri kru pada hari Kamis bukan karena permintaan IATSE, tetapi keputusan dari kru itu sendiri yang memilih untuk tidak melanjutkan pekerjaan. Trivieri juga menegaskan bahwa proyek ini memang dirancang untuk menjadi produksi non-union sejak awal, tanpa dukungan studio besar atau label rekaman, dengan struktur dan kompensasi yang jelas dan adil bagi semua departemen.
Namun, menurut Ellis, keputusan untuk memberhentikan kru justru memperburuk situasi. "Itu benar-benar tidak etis," kata Ellis, menambahkan bahwa tindakan tersebut memicu peningkatan ketegangan yang lebih besar di lokasi syuting.
Meski produksi ini sudah diatur untuk menjadi proyek non-union, IATSE sering berusaha untuk "mengubah" produksi semacam ini menjadi union (termasuk video musik dan film berbudget rendah), agar pekerja bisa memperoleh hak-hak pensiun dan kesehatan. Tak jarang, ancaman pemogokan digunakan untuk memastikan hak-hak tersebut diakui.
Kru pengganti yang dipekerjakan oleh Breathe Entertainment pun mulai mundur setelah mengetahui bahwa IATSE sedang melakukan aksi protes di luar studio. Meskipun pihak Trivieri berpendapat bahwa produksi ini sudah mematuhi hukum California, ketegangan masih terasa.
Breathe Entertainment, yang berbasis di Miami dan Toronto, menyebut bahwa mereka sudah berusaha untuk transparan dengan semua persyaratan dan kompensasi yang jelas sejak awal. Mereka juga menambahkan bahwa beberapa kru bahkan menginginkan untuk melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah akan mengakui serikat pekerja atau tidak.
Meski Will Smith adalah bintang besar dalam proyek ini, ia belum memberikan komentar resmi mengenai kontroversi ini. Situasi ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara produksi film independen, serikat pekerja, dan industri hiburan, terutama di Los Angeles yang terkenal sebagai kota dengan banyak produksi bertaraf tinggi.
0 Comments





- Benarkah Musik Bisa Jadi Terapi Alternatif untuk Migrain? Berikut Penjelasannya!
- Volume Penumpang KA di Daop 1 Jakarta Tetap Tinggi Saat Iduladha, Capai 36 Ribu Orang
- Tiga Ribu Buruh Tanjung Priok Serbu Monas dan DPR RI untuk May Day, Polisi Siagakan 1.065 Personel
- Volume Kendaraan di Jalan Layang MBZ Naik 29 Persen saat Libur Kenaikan Yesus Kristus 2025
- Saturday Night Live Rayakan 50 Tahun dengan Konser Spektakuler di Radio City Music Hall
- Waduh! Rapper Terkenal Chris Brown Ditangkap di Manchester, Ada Apa?
- Tiongkok Kirim Armada Perang ke Indonesia: Persahabatan atau Pengawasan?
- Voletta Wallace, Ibu The Notorious B.I.G., Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!