Sosok Eksentrik di Balik Raminten Ternyata Gak Main-main! Ini Dia Kisah Hidup Hamzah Sulaiman yang Bikin Kagum

JAKARTA, GENVOICE.ID - Yogyakarta baru aja kehilangan salah satu figur ikoniknya. Hamzah Sulaiman, sosok di balik House of Raminten dan Hamzah Batik, meninggal dunia di usia 75 tahun pada Rabu malam, 23 April 2025. Kabar ini langsung bikin netizen Jogja dan pecinta seni budaya tanah air berduka.

Lewat unggahan akun Instagram @ramintencabaret, kabar berpulangnya sang maestro disampaikan dengan penuh haru: "Sosok yang telah membangun, memperjuangkan dan membesarkan nama Raminten Cabaret Show telah berpulang. Langit Jogja malam hari ini ikut bersedih meneteskan jutaan air mata mengiringi kepergiannya. Selamat jalan Cinta kami."

Sosok Eksentrik di Balik Raminten Ternyata Gak Main-main! Ini Dia Kisah Hidup Hamzah Sulaiman yang Bikin Kagum
- (Dok. Instagram/Hamzah_sulaimann).

Tapi siapa sih sebenarnya Hamzah Sulaiman? Kenapa sosoknya begitu berpengaruh di dunia seni dan bisnis Jogja? Yuk, kita kupas lebih dalam perjalanan hidupnya.

Lahir dari Keluarga Legendaris

Hamzah Sulaiman lahir pada 7 Januari 1950 sebagai anak bungsu dari pasangan Hendro Sutikno alias Tan Kiem Tik dan Tini Yunianti (Nyoo Tien Nio), pendiri Grup Mirota. Jadi nggak heran kalau sejak kecil, Hamzah udah dekat banget dengan dunia usaha dan budaya Jawa.

Ia menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, mengambil jurusan Bahasa Inggris. Tapi hidupnya nggak melulu di Jogja. Hamzah sempat menjelajah dunia, bahkan pernah bekerja sebagai pelayan kapal pesiar dan sempat menetap di Amerika Serikat. Namun, ketika sang ayah sakit, Hamzah memutuskan pulang kampung dan membantu bisnis keluarga.

Bangkit dari Kebakaran, Lahirkan Hamzah Batik

Tahun 1976, Hamzah mulai membangun bisnisnya sendiri dengan mendirikan Mirota Batik. Sayangnya, pada 2004, toko ini mengalami musibah kebakaran. Tapi Hamzah nggak menyerah. Ia justru bangkit dan merombak total brand-nya jadi "Hamzah Batik." Kini, tempat ini jadi salah satu tujuan wajib wisatawan kalau mampir ke Malioboro.

Raminten: Bukan Sekadar Karakter, Tapi Ikon

Nama "Raminten" awalnya cuma karakter yang Hamzah mainkan di sebuah pertunjukan ketoprak komedi. Ia berperan sebagai ibu-ibu Jawa dengan gaya nyentrik tapi menghibur. Tapi siapa sangka, nama itu jadi trademark kulinernya sendiri!

Pada tahun 2008, lahirlah The House of Raminten, sebuah restoran dengan nuansa Jawa yang kental, mulai dari arsitektur, ornamen, sampai pelayanannya. Restoran ini nggak cuma terkenal karena makanannya, tapi juga karena pengalaman unik yang ditawarkan.

Selain itu, Hamzah juga mendirikan Raminten Cabaret Show, yang jadi wadah ekspresi seni pertunjukan dengan balutan budaya lokal dan hiburan modern.

Tokoh Panutan dan Pecinta Budaya

Hamzah nggak cuma dikenal sebagai pengusaha sukses, tapi juga sebagai seniman dan budayawan yang peduli banget sama pelestarian budaya Jawa. Ia bahkan mendapatkan gelar kehormatan Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindyo.

Banyak orang mengingatnya bukan cuma karena bisnis atau seni yang dia ciptakan, tapi juga karena sikapnya yang rendah hati dan suka membimbing. Bagi para karyawan dan seniman di sekitarnya, Hamzah adalah guru sekaligus keluarga.

Kini, sosok Raminten udah jadi lebih dari sekadar nama. Dia adalah simbol cinta, tradisi, dan kreativitas khas Yogyakarta.

Selamat jalan, Bapak Hamzah Sulaiman. Karya dan semangatmu akan terus hidup.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Raminten

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE