Luka Modric Resmi Tinggalkan Real Madrid, Era Baru Los Blancos Dimulai

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kapten Real Madrid, Luka Modric, mengumumkan bahwa musim panas ini akan menjadi saat terakhirnya bersama klub raksasa Spanyol tersebut. Modric akan meninggalkan Real Madrid usai ajang Piala Dunia Antarklub FIFA musim ini.

Gelandang Kroasia berusia 39 tahun, peraih Ballon d'Or 2018, akan bermain terakhir kali di Stadion Santiago Bernabeu saat Real Madrid menjamu Real Sociedad pada pertandingan penutup La Liga musim ini.

Luka Modric Resmi Tinggalkan Real Madrid, Era Baru Los Blancos Dimulai
- (Dok. BBC).

Melalui akun Instagram, Modric mengungkapkan, "Saatnya telah tiba, momen yang tidak pernah saya bayangkan. Tapi begitulah sepak bola, semua perjalanan ada awal dan akhirnya."

Sejak bergabung dari Tottenham Hotspur pada 2012, Modric telah mengoleksi 28 gelar bersama Real Madrid, termasuk enam Liga Champions dan empat gelar La Liga. Ia bangga bisa menjadi bagian dari era paling sukses dalam sejarah klub.

Real Madrid akan memulai kiprah di Piala Dunia Antarklub dengan menghadapi Al-Hilal (Arab Saudi) pada 18 Juni, dan juga akan bersaing melawan Pachuca (Meksiko) serta RB Salzburg (Austria) di babak grup.

Musim ini, Modric mencetak dua gol dan enam assist dalam 34 laga La Liga. Walau Real kalah dari Barcelona dalam perburuan gelar, Modric tetap jadi pemain kunci, bahkan bermain penuh di semua pertandingan Liga Champions sebelum tersingkir oleh Arsenal di perempat final.

Kontrak Modric diperpanjang satu tahun pada musim lalu dan akan habis pada akhir musim ini. Pertandingan melawan Real Sociedad juga akan menjadi laga terakhir Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid, dengan Xabi Alonso yang dikabarkan bakal menggantikan posisinya.

Meski kini lebih sering jadi pemain cadangan, Modric meninggalkan Real Madrid sebagai salah satu pemain paling sukses dengan 590 penampilan, 43 gol, dan 95 assist. Presiden klub Florentino Perez memuji Modric sebagai sosok yang selalu mewakili nilai-nilai Real Madrid dan menyatakan warisannya akan dikenang sepanjang masa.

Modric juga memimpin Real meraih dua gelar di musim terakhirnya, sehingga totalnya menjadi 28 trofi, melewati rekor pemain lain di klub. Koleksinya meliputi enam Liga Champions, enam Piala Dunia Antarklub FIFA, lima Piala Super Eropa, empat La Liga, dua Copa del Rey, dan lima Piala Super Spanyol.

Selain sukses di klub, Modric meraih Ballon d'Or pada 2018 setelah membawa Kroasia ke final Piala Dunia dan Real memenangkan Liga Champions. Ia juga menjadi pemain tertua yang tampil dan mencetak gol di La Liga untuk Real Madrid, melewati rekor Ferenc Puskas.

Belakangan ini, Modric juga menjadi investor dan pemegang saham minoritas di klub Championship Inggris, Swansea City.

Walau jam bermainnya menurun, Modric tetap menjadi sosok penting yang bisa memengaruhi permainan. Namun, tuntutan fisik sepak bola modern membuatnya sulit bermain seperti dulu.

Carlo Ancelotti sempat memberi tahu Modric dan Toni Kroos bahwa klub ingin membentuk lini tengah yang lebih dinamis dan fisik dengan pemain muda seperti Aurelien Tchouameni, Fede Valverde, dan Eduardo Camavinga. Kroos berhasil beradaptasi, sementara Modric beberapa kali harus duduk di bangku cadangan.

Meski begitu, Modric tetap profesional dan menjadi pemimpin bagi tim. Ia memahami bahwa ini adalah masa transisi yang tidak bisa dihindari.

Kepergian Modric juga membuka jalan bagi Real Madrid untuk membangun budaya dan kepemimpinan baru, khususnya dengan kedatangan pelatih Xabi Alonso yang dikenal mengutamakan kerja keras dan stamina tinggi. Ancelotti sendiri menghadapi tantangan dalam mengelola ego dan dinamika tim, dan melepas Modric adalah langkah awal dalam membentuk tim baru Los Blancos.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Sport
  • Sepak Bola
  • Real Madrid

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE